Fahri Hamzah dan Partai Gelora Besutannya Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Berikut Profil dan Kontroversinya

Selasa, 22 Agustus 2023 10:55 WIB

Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2020. Mahaputera Nararya merupakan tanda kehormatan berupa Bintang sipil yang diberikan kepada Mantan ketua/wakil ketua lembaga negara, mantan menteri dan setingkat yang telah menyelesaikan tugasnya. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora menyampaikan dukungan partainya terhadap bakal calon presiden Prabowo Subianto merupakan aspirasi dari kader di 38 provinsi Indonesia.

“Tekad telah bulat, hati telah mantap. Tali sudah ditambatkan, Mari songsong hari depan, berjuang bersama pada Pemilu 2024, demi menjemput masa depan Indonesia superpower baru dunia,” kata Fahri Hamzah dalam siaran resmi Partai Gelora di Jakarta, Ahad, 20 Agustus 2023.

Dia menambahkan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora pada 7 Agustus 2023 menerima surat resmi dari 38 perwakilannya di provinsi yang menyatakan dukungannya buat Prabowo. Dukungan itu merupakan tindak lanjut dari pengurus Gelora di 514 kota/kabupaten di Indonesia.

Jejak Awal dan Kiprah sebagai Aktivis Mahasiswa

Fahri Hamzah lahir pada 10 November 1971 di Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Fahri Hamzah telah melalui berbagai fase penting dalam hidupnya sebelum memasuki dunia politik.

Advertising
Advertising

Menurut informasi dari situs pribadinya, ia menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada 1990 hingga 1992, namun akhirnya memilih masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1992.

Di Universitas Indonesia (UI), karier aktivis Fahri mulai berkembang. Ia terlibat dalam berbagai organisasi mahasiswa dan menjadi ketua umum Forum Studi Islam di fakultasnya. Kegiatan aktivisnya semakin berkembang saat ia menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas pada periode 1996–97.

Seiring dengan Reformasi tahun 1998, Fahri juga menjadi salah satu inisiator pendirian Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Malang. Di sinilah jejaknya dalam gerakan mahasiswa dan perubahan sosial mulai tumbuh.

Perjalanan Politik

Peran Fahri Hamzah dalam perubahan politik Indonesia semakin jelas saat ia terlibat dalam aktivitas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dilansir dari p2k.stekom.ac.id, ia pertama kali terpilih sebagai anggota DPR pada pemilihan umum legislatif Indonesia tahun 2004 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sini, ia terlibat dalam Komisi VI yang menangani masalah Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi/UKM, dan BUMN.

Fahri Hamzah bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Pada 2009, ia kembali terpilih dalam pemilihan umum legislatif Indonesia dan terus berkontribusi di Komisi VI. Namun, perjalanan politiknya tidak hanya sebatas di bidang perdagangan dan perindustrian. Pada tahun 2011, ia dipindahkan ke Komisi III yang membawahi masalah hukum dan hak asasi manusia (HAM).

Kemudian pada 2014, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat untuk periode 2014–2019.

Kontroversi

Sepanjang perjalanan politiknya, Fahri Hamzah juga menghadapi berbagai kontroversi. Salah satu yang mencuat adalah terkait dana nonbujeter DKP yang ia terima pada tahun 2007 dari Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan saat itu. Meski sempat mendapat kritik dan pengawasan ketat, investigasi akhirnya membuktikan kebersihannya dari tuduhan tersebut.

Selain itu, Fahri Hamzah juga pernah mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2011. Usulan ini kontroversial ini mendapat berbagai respons terutama dari aktivis antikorupsi.

Dari Politisi hingga Penulis Buku

Fahri Hamzah tidak hanya terpaku pada dunia politik semata. Ia juga aktif sebagai penulis dan intelektual muda yang peduli dengan berbagai isu. Menurut situs pribadinya, ia telah menerbitkan beberapa karya, seperti "Negara, BUMN, dan Kesejahteraan Rakyat", "Negara, Pasar, dan Rakyat", "Kemana Ujung Century", dan "Demokrasi, Transisi, Korupsi". Karya-karya ini mencerminkan pemikirannya tentang isu-isu krusial dalam politik dan perekonomian Indonesia. Dari seorang aktivis mahasiswa hingga tokoh politik yang diperhitungkan saat ini.

Pilihan Editor: Fahri Hamzah Sebut Dukungan Partai Gelora ke Prabowo Merupakan Aspirasi Kader Daerah

Berita terkait

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

19 menit lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

28 menit lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

31 menit lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Baleg Sepakati Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR

1 jam lalu

Baleg Sepakati Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR

Awiek mengatakan seluruh perubahan yang terdapat dalam draft RUU Kementerian Negara telah diputuskan melalui musyawarah mufakat.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

4 jam lalu

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

Refocusing anggaran, kata Prabowo, merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan agar dapat merealisasikan programnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

4 jam lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

5 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

5 jam lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

6 jam lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua Baleg Sebut DPR Tidak Akan Batasi Jumlah Kementerian, Asalkan...

17 jam lalu

Ketua Baleg Sebut DPR Tidak Akan Batasi Jumlah Kementerian, Asalkan...

DPR RI membahas revisi UU Kementerian Negara di tengah kabar presiden terpilih Prabowo Subianto ingin menambah jumlah menteri di kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya