7 Partai Ini Terinspirasi dari Lambang Partai Masyumi dan Berpedoman Pada Ajaran Islam

Rabu, 16 Agustus 2023 16:18 WIB

Politisi Senior, Amien Rais menjadi pembicara saat perayaan milad Partai Masyumi yang ke 75 di aula Masjid Furqon, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 November 2020. Sejumlah tokoh secara resmi kembali mendeklarasikan serta mengaktifkan kembali Partai Masyumi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Lambang partai merupakan ciri khas sekaligus tanda pengenal dari partai yang mengenakannya. Salah satunya adalah simbol bulan dan bintang yang menjadi identik dengan partai Islam. Dilansir dari berbagai sumber inilah sejumlah partai yang berlogo bulan dan bintang:

1. Partai Bulan Bintang

Partai Bulan Bintang atau PBB dibentuk pada 17 Juli 1998, yang kemudian dideklarasikan pada 26 Juli 1998. Selaras dengan namanya, partai ini memiliki simbol bulan bintang berwarna kuning. Partai Bulan Bintang mengambil inspirasi dari Masyumi dan menjadikannya dasar perjuangan. Kemudian berpedoman pada ajaran Islam yang bersifat universal.

Partai ini telah menjadi peserta dalam pemilihan umum sejak reformasi dimulai. Partai Bulan Bintang telah menjadi peserta dalam pemilihan umum sejak reformasi dimulai. Pada Pemilu 1999, partai ini berhasil meraih suara signifikan sekitar 2 persen dan memperoleh 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI. Begitu juga dengan Pemilu 2004, Partai Bulan Bintang memperoleh suara sekitar 2,62 persen dan mendapat 11 kursi di DPR.

2. Partai SIRA

Advertising
Advertising

Partai Solidaritas Independen Rakyat Aceh atau SIRA merupakan partai lokal asal aceh yang dideklarasikan pada 10 Desember 2007. Partai SIRA lahir dari organisasi gerakan sipil, Partai Sira mulanya bernama Sentral Informasi Referendum Aceh.

Sejarah Partai SIRA bermula dari konflik berkepanjangan di Aceh. SIRA senantiasa terlibat dalam proses perdamaian tersebut hingga mencapai kesepakatan perdamaiannya pada 15 Agustus 2005.

Saat ini partai SIRA diketuai oleh Muslim Syamsudin, dengan Muhammad Daud sebagai sekretaris jenderal. Partai ini memiliki logo berbentuk bulan sabit dengan enam bintang berwarna merah.

3. Partai Nanggroe Aceh (PNA)

Serupa dengan SIRA, Partai PNA adalah partai lokal asal Aceh. Partai ini sempat ikut dalam Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014 dan pemilihan anggota parlemen daerah Provinsi Aceh. Partai berlogo bulan dan bintang ini didirikan sekaligus diketuai Irwandi Yusuf pada 24 April 2012. Nama PNA sendiri ditetapkan pada 2 Mei 2017, yang awalnya bernama Partai Nasional Aceh.

Pada Pileg 2014 Partai Nanggroe Aceh ini tidak berhasil memperoleh suara maksimal yang dipersyaratkan oleh aturan ambang batas pemilu 2019. Alhasil, Pada Juni 2017 partai ini kembali mendaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM dan disahkan dalam dokumen SK Kemenkumham W1-306.AH.11.01 Tahun 2017.

4. Partai Darul Aceh

Partai Darul Aceh merupakan kelanjutan dari Partai Daulat Aceh yang didirikan pada 2007. Sama halnya dengan SIRA dan PNA, PDA berdiri setelah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki pada 2005, yang mengakhiri konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia.

Nama partai ini dirubah setelah Partai Daulat Aceh tidak berhasil memenuhi ambang batas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sebanyak satu fraksi pada pemilu 2009. Alhasil, melalui musyawarah rakat luhak bener meriah pada September 2021, nama partai ini resmi diganti menjadi Partai Darul Aceh.

PDA memiliki simbol bulan bintang yang berada di atas pedang. Partai ini bertujuan mengadvokasi isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat Aceh, termasuk penguatan otonomi daerah, penegakan syariat Islam, dan pengembangan ekonomi daerah.

5. Partai Ummat Islam

Selanjutnya ada Partai Ummat Islam atau PUI yang memiliki lambang bulan bintang berlatar belakang hijau dan hitam. Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, partai ini didirikan di Jakarta pada 26 Juni 1998 dengan ketua umum Prof. Dr. Deliar Noer dan Fahmi Rahman sebagai sekretaris umum.

PUI sempat andil dalam pemilihan umum 1999, dengan perolehan suara sebanyak 269.309 suara atau 0,25% dari semuanya total suara yang masuk. Partai ini pun sama sekali tak mendapatkan kursi di DPR.

6. Partai Syarikat Islam Indonesia

Urutan kelima yaitu Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 yang lahir mengacu pada pendirian Sarekat Dagang Islam pada 1905. Partai yang berlogo bulan bintang dari kalimat tauhid ini sempat berfusi dengan partai politik lainnya dan menjadi Partai Persatuan Pembangunan. Namun setelah pemerintahan Soeharto turun, muncul dua kubu PSSI, yakni PSII 1905 pimpinan Drs H Ohan Sudjana dan Partai Syarikat Islam Indonesia dibawah pimpinan Taufiq R Tjokroaminoto.

7. Partai Masyumi

Partai Masyumi didirikan pada 24 Oktober 1943. Mengutip dari laman resmi partai Masyumi, partai ini merupakan pengganti Majlisul Islamil A'laa Indonesia. Sebelumnya, Masyumi sendiri adalah federasi dari empat organisasi Islam yang terdiri dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia.

Pada Pemilu 1955 Masyumi menjadi partai Islam terkuat, dengan menguasai 20,9 persen suara dan menang di 10 dari 15 daerah pemilihan. Namun, pada 1960 partai ini sempat dibubar paksa karena sejumlah pimpinan Partai Masyumi dituding terlibat pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI yang melawan pemerintahan Orde Lama yang dipimpin Sukarno.

KHUMAR MAHENDRA | TIM TEMPO

Pilihan Editor: Kilas Balik Wacana Koalisi Besar yang Dibilang Jokowi Cocok

Berita terkait

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

12 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

20 hari lalu

Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

Pertunjukan wayang dengan lakon Semar Kembar Sembodro Larung itu dibawakan Dalang Ki Warseno Slenk. Mengangkat kisah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

31 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

40 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya

73 Tahun Sejarah THR, Pertama Kali Digagas Soekiman Wirjosandjojo dengan Uang Rp125-Rp200 dan Beras

59 hari lalu

73 Tahun Sejarah THR, Pertama Kali Digagas Soekiman Wirjosandjojo dengan Uang Rp125-Rp200 dan Beras

Soekiman Wirjosandjojo saat 1951 menjabat sebagai Perdana Menteri menerapkan THR [ertama kali, PNS diberi antara Rp 125-Rp200 dan beras.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

18 Maret 2024

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

6 Maret 2024

64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

64 tahun lalu, pada 5 Maret 1960 Presiden Sukarno membubarkan DPR dan mengganti namanya menjadi DPR-GR. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

14 Januari 2024

59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

Pada 13 Januari 1965 peristiwa pengepungan dan penangkapan peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia di Desa Kanigoro, Kediri.

Baca Selengkapnya

Diprediksi Tak Lolos Parlemen, PBB: Survei Buat Kami agar Lebih Waspada dan Kerja Keras

29 Desember 2023

Diprediksi Tak Lolos Parlemen, PBB: Survei Buat Kami agar Lebih Waspada dan Kerja Keras

Afriansyah Noor mengatakan PBB bukan tidak mempercayai hasil survei, tapi sebagai alat pembanding itu bisa menjadikan pihaknya lebih waspada.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Polisi Pasang Baliho Prabowo-Gibran, TKN: Kalau Ada, Laporkan ke Propam

13 November 2023

Soal Dugaan Polisi Pasang Baliho Prabowo-Gibran, TKN: Kalau Ada, Laporkan ke Propam

Afriansyah Noor, membantah dugaan adanya polisi ikut memasang baliho Prabowo-Gibran di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya