PBB Dukung Prabowo Jadi Capres di Pilpres 2024, Ini Profil Partai Bulan Bintang

Rabu, 19 Juli 2023 18:27 WIB

Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra bersama Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor (tengah) dan Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang KH Masrur Anhar (kanan) berbincang saat mengikuti acara Tasyukuran Milad Partai Bulan Bintang di Markas Besar Partai Bulan Bintang, Jakarta, Senin, 17 Juli 2023. Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati berdirinya Partai Bulan Bintang ke-25. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) memastikan segera mendeklarasikan diri dalam waktu dekat mendukung Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

PBB akan berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait dukungannya ke Prabowo itu. "Saya kira memang PBB selama ini hubungannya baik dengan Pak Jokowi, dan keputusan kita untuk mendukung Pak Prabowo itu insyaallah akan kami komunikasikan dengan Pak Presiden," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di Markas PBB, Kalibata, Jakarta Selatan, di depan awak media, pada Senin, 17 Juli 2023.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, telah mendapatkan dukungan dari PAN, PBB, dan Perindo untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

"Tadi barusan saudara kita dari PAN, kemarin saudara kita dari Partai Bulan Bintang (PBB), lalu kemarin saudara kita dari Perindo sudah datang untuk menyatakan bahwa visi-misi yang sama dengan Partai Gerindra dan mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden," kata Dasco dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 8 April 2023, dikutip dari Antaranews.

Lebih lanjut, Dasco menyampaikan bahwa ketiga partai tersebut telah menyatakan kesiapan mereka untuk bergabung dengan koalisi Partai Gerindra-PKB. Koalisi ini akan dinamakan Koalisi Kebangsaan. Dalam konteks ini, Dasco mengingatkan seluruh kader dan pengurus partai politik yang memiliki lambang kepala burung garuda, untuk terus bergerak bersama rakyat.

Profil PBB

Advertising
Advertising

Partai Bulan Bintang atau PBB salah satu parpol yang terlahir sejak era Reformasi. Partai Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs web Partai Bulan Bintang, partai ini didirikan di Jakarta pada 17 Juli 1998 dan resmi dideklarasikan pada 26 Juli 1998.

Terbentuknya Partai Bulan Bintang didukung oleh berbagai organisasi masyarakat berbasis agama Islam di seluruh Indonesia, yang bergabung dalam Badan Koordinasi Umat Islam (BKUI) yang merupakan kelanjutan dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI).

Partai Bulan Bintang mengambil inspirasi dari Masyumi dan menjadikan ajaran Islam sebagai dasar perjuangan dengan karakter yang bersifat universal.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang pertama adalah Yusril Ihza Mahendra, yang kemudian pada tahun 2005 posisinya digantikan oleh Malem Sambat Kaban atau M.S. Kaban, yang pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan.

Sejak era Reformasi dimulai, Partai Bulan Bintang telah menjadi peserta dalam berbagai pemilihan umum. Pada Pemilu 1999, partai ini berhasil meraih dukungan yang signifikan, yaito sekitar 2 persen suara dan memperoleh 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Menariknya, pada suatu waktu Yusril pernah menjadi satu-satunya calon presiden Indonesia yang memenuhi syarat administratif setelah era Reformasi. Namun, ia memilih untuk mengundurkan diri dan memberikan kesempatan kepada Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pelunasan utang Masyumi kepada Nahdlatul Ulama (NU) dari masa lalu.

Partai Bulan Bintang juga berperan dalam pemerintahan Abdurrahman Wahid dari tahun 1999 hingga 2001. Yusril diangkat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan. Pada periode pemerintahan Megawati Soekarnoputri, yaitu tahun 2001 hingga 2004, Yusril kembali dipercaya sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.

Pada Pemilu 2004, Partai Bulan Bintang berhasil meraih dukungan sekitar 2,62 persen suara dan memperoleh 11 kursi di DPR. Partai ini juga memberikan dukungan kepada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, yang akhirnya berhasil memenangkan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2004.

Selama masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dari tahun 2004 hingga 2009, Yusril Ihza Mahendra menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, sementara M.S. Kaban menjabat sebagai Menteri Kehutanan. Partai Bulan Bintang juga menempatkan kader-kadernya dalam posisi strategis lainnya, seperti Jaksa Agung dan Duta Besar.

PBB juga merupakan partai yang dalam pendiriannya mendapat dukungan dari berbagai organisasi masyarakat (ormas), khususnya ormas keislaman. Seperti contohnya Persatuan Islam (Persis), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

Pilihan Editor: Seloroh Prabowo Saat Dikunjungi Yusril: Kalau PBB Kali Ini Tidak Dukung Saya, Kebangetan

Berita terkait

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

7 jam lalu

Try Sutrisno soal Wacana Presidential Club: Jangan Hanya Omongan tapi dari Hati

Try Sutrisno memberi tanggapan perihal wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club

Baca Selengkapnya

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

8 jam lalu

Pesan Try Sutrisno untuk Prabowo: Jangan Tonjolkan Kejelekan di Publik, Apalagi Media

Wapres me-6 RI Try Sutrisno memberikan pesannya untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk lima tahun ke depan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Pastikan Tak Bakal Gabung Partai Usai Pilpres 2024

10 jam lalu

Anies Pastikan Tak Bakal Gabung Partai Usai Pilpres 2024

Mantan calon presiden Anies Baswedan, memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan partai mana pun usai Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

10 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Timor Timur Jadi Negara Timor Leste, Apa yang Terjadi Usai Referendum 2002?

10 jam lalu

Kilas Balik Timor Timur Jadi Negara Timor Leste, Apa yang Terjadi Usai Referendum 2002?

Timor Timur atau yang sekarang disebut Timor Leste menjadi sebuah negara berdaulat 22 tahun lalu. Sebelumnya dilakukan referendum.

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

10 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

12 jam lalu

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

Efektivitas kerja personel di usia lanjut perlu dipertimbangkan jika DPR membahas revisi UU Polri.

Baca Selengkapnya

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

13 jam lalu

Luhut Siap Jadi Penasihat Prabowo, Dasco Gerindra: Saya Belum Dapat Informasi

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mengetahui kabar soal Luhut yang siap menjadi penasihat Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

14 jam lalu

Jika Semua Partai Gabung Pemerintahan Prabowo, Franz Magnis: Siapa yang Mewakili Rakyat?

Franz Magnis Suseno mempertanyakan masa depan demokrasi Indonesia apabila semua partai politik bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons pertanyaan soal Yusril yang mundur dari Ketum PBB untuk gabung kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya