Partai Demokrat: Perjalanan Politik SBY hingga Guncangan dari Moeldoko

Jumat, 23 Juni 2023 08:37 WIB

Logo Partai Demokrat

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan Partai Demokrat boleh dibilang menjadi salah satu parpol yang disoroti. Bermula dari utas Twitter Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Presiden RI dua periode 2004 hingga 2014 yang juga pendiri Partai Demokrat mengunggah utas tentang kebersamaan perjalanan bersama dengan Joko Widodo atau Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Kebersamaan perjalanan sambil berbincang. Unggahan utas Twitter pada Senin, 19 Juni 2023, pukul 14.42 WIB. Unggahan tersebut terbagi menjadi empat utas.

Bak menyusul utas SBY, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan partainya akan terus membuka peluang pintu untuk rekonsiliasi dengan Partai Demokrat. "Kalau saya meyakini dan optimistis tidak akan pernah ada jalan buntu. Semua itu kan tentu harus pada waktu yang tepat," kata Puan saat gladi kotor puncak perayaan Bulan Bung Karno di GBK, Jakarta, Kamis 22 Juni 2023.

Ia menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu 18 Juni 2023 telah membuka jalan untuk rekonsiliasi. Puan mengatakan masih ada harapan agar pertemuan dua mantan pemimpin RI itu bisa terwujud. "Jadi jangan pernah putus asa, semua masih ada harapan," ujar dia.

Profil Partai Demokrat

Advertising
Advertising

Mengutip situs webnya, Partai Demokrat terbentuk atas inisiatif SBY setelah kekalahannya dalam pemilihan calon wakil presiden dalam Sidang MPR tahun 2001. Tokoh pendukung SBY menginginkan purnawirawan jenderal TNI itu bisa menjadi pemimpin negara.

Politikus yang juga pengusaha Ventje Rumangkang menyatakan dukungannya untuk mengusung SBY menuju jabatan presiden. Jalan satu-satunya untuk mewujudkan itu mendirikan partai politik.

Rumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang diinginkan SBY dilakukan oleh tim Krisna Bambu Apus. Selanjutnya teknis administrasi dirampungkan tim yang dipimpin Ventje Rumangkang. Pada 12 Agustus 2001, pukul 17.00 diadakan rapat yang langsung dipimpin SBY. Rapat bertujuan membentuk tim pelaksana pembentukan kendaraan politik SBY menjadi presiden.

Pada 19 Agustus 2001, SBY memimpin langsung pertemuan yang kelak terbentuknya Partai Demokrat. Hari berikutnya, Ventje Rumangkang yang dibantu oleh Sutan Bhatoegana mengumpulkan orang-orang untuk mewujudkan pembentukan partai politik. Partai Demokrat pun didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM pada 10 September 2001.

Pada 25 September 2001 terbit Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat. Pada 9 Oktober 2001, Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor: 81 Tahun 2001 tentang pengesahan Partai Demokrat dan lambangnya.

Pada 17 Oktober 2002, deklarasi pembentukan partai yang dilanjutkan pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) pertama sebagai peraturan sementara organisasi. Kala itu Ketua Partai Demokrat SBY, Sekretaris Jenderal Edhi Baskoro Yudhoyono, dan bendahara dijabat Handoyo Mulyadi.

Mengutip Antara, sejak tahun 2004 SBY terpilih menjadi Presiden Indonesia yang membawa partainya tersebut menjadi penguasa selama dua periode hingga tahun 2014. Tapi, seiring kejayaannya, perjalanan Partai Demokrat tak selalu berjalan mulus karena diterpa isu korupsi.

Demokrat diguncang Moeldoko

Kepemimpinan Partai Demokrat juga tak lepas dari guncangan. Kisruh Partai Demokrat bermula ketika Moeldoko dinyatakan terpilih sebagai ketua umum partai tersebut dalam Kongres Luar Biasa yang digelad di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Maret 2021. Kongres itu digelar sejumlah kader Demokrat yang dipecat dan dituduh terlibat dalam kudeta.

Hasil kongres itu tak diakui kubu Agus Harimurti Yudhoyono. Kongres dinilai tak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat. Kedua kubu sama-sama melapor ke Kementerian Hukum dan HAM yang intinya mengeklaim bahwa sebagai kelompok pendukung yang sah.

Pada akhir Maret 2021, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan menolak mengesahkan hasil KLB Deli Serdang. Kepengurusan pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sah secara hukum.

Tak puas dengan putusan itu, kubu Moeldoko mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Tapi, terus mengalami kekalahan hingga tingkat kasasi. Pada Maret 2023, kubu Moeldoko pun mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung.

TIM TEMPO | ANTARA | PARTAI DEMOKRAT

Pilihan Editor: Wacana Rekonsiliasi PDIP-Demokrat, Puan: Tidak Akan Pernah Ada Jalan Buntu

Berita terkait

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

22 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

2 hari lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

2 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya