Ray Rangkuti: Tolak Pilpres, Prabowo Juga Harus Tolak Hasil Pileg

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 15 Mei 2019 13:03 WIB

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai pernyataan pasangan Prabowo - Sandiaga yang menolak hasil pemilihan presiden 2019, menunjukan sikap mendua. Di satu sisi menolak hasil Pemilu, di saat yang sama terus mengikuti proses perhitungan suara di KPU. “Saksi mereka tetap dibiarkan ikut prosesnya tapi hasilnya sudah dinyatakan akan ditolak,” ujar Ray Rangkuti lewat keterangan tertulis pada Rabu, 15 Mei 2019.

Ia menganggap aneh sikap kubu Prabowo yang menolak hasil perhitungan ditolak tapi saksinya tetap dibiarkan ikut tahapan-tahapan penghitungan suara. Sejauh ini, ujar dia, belum terdengar protes yang keras dari saksi pasangan Prabowo - Sandiaga atas proses perhitungan suara bahkan di hampir setiap tahapan, baik di TPS, PPK dan hingga kini di KPU Nasional.

Baca juga:Kubu Jokowi: Paparan Kecurangan Pemilu Kubu Prabowo Tak Berdasar

Rangkuti juga menilai unik kubu Prabowo yang hanya tidak percaya terhadap hasil pilpres. Hasil pileg sama sekali tidak diprotes dan tidak ada dugaan adanya kecurangan apalagi bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. Padahal, penyelenggara pemilunya sama, dilakukan pada hari yang sama, dengan metode yang hampir sama. “Bagaimana penyelenggaran yang sama, di hari yang sama, dengan metode yang hampir sama tapi menghasilkan hasil yang berbeda?”

Rangkuti menyebut semua pihak berkepentingan mewujudkan sebuah pemilu yang jujur dan adil. Karenanya, seluruh bentuk kecurangan atau pelanggaran pasti ditolak. Tapi kecurangan dan pelanggaran tidak bisa didasarkan atas asumsi. “Harus berdiri atas data yang solid dan kuat serta dapat dibuktikan.”

Advertising
Advertising

Baca juga: Prabowo Siapkan Surat Wasiat



Kemarin, BPN Prabowo - Sandiaga mengadakan simposium mengungkap fakta-fakta kecurangan pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa 14 Mei 2019. Tim teknis BPN memaparkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya. Di antaranya Kartu Keluarga di beberapa tempat dinilai manipulatif, jumlah pemilih tetap yang bermasalah, serta dugaan adanya TPS tuyul yang memenangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf.

“Sikap saya adalah menolak hasil pemilu yang curang,” ujar Prabowo dalam pidatonya. Ia dan Sandiaga Uno tidak mengejar ambisi pribadi. Ia bahkan mengaku sebetulnya sudah ingin beristirahat. Namun keinginan untuk istirahat dari ingar bingar politik itu hilang setelah berkeliling dan bertemu masyarakat. “Saya tidak mungkin meninggalkan rakyat Indonesia, saya akan timbul dan tenggelam bersama rakyat Indonesia.”

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

32 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

44 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

45 menit lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

14 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

14 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

20 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

21 jam lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

23 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya