Perludem: KPU Jangan Tergesa-gesa Evaluasi Pemilu

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 28 April 2019 13:14 WIB

Ilustrasi pemilu. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengimbau Komisi Pemilihan Umum tidak tergesa-gesa mengevaluasi pemilu. KPU disarankan fokus untuk menyelesaikan pekerjaan pemilu yang masih tersisa sekarang.

Baca juga: Bawaslu: Penyelenggara Pemilu Tak Perhitungkan Beban Kerja KPPS

“KPU jangan tergesa-gesa mengevaluasi pemilu. Selesaikan dulu tahapan proses dan pekerjaan yang masih tersedia,” ujar Direktur Perludem, Titi Anggraeni saat dihubungi, Ahad 28 April 2019.

Evaluasi pada tahap ini, ujar Titi, bisa dilakukan oleh masyarakat sipil, akademisi, dan para pembuat kebijakan. Pihak-pihak ini menurutnya lebih leluasa untuk menelaah proses-proses yang ada. Perludem sebagai lembaga pengawas pemilu telah mengajukan beberapa rekomendasi untuk pemilu selanjutnya.

Salah satunya yakni mengurangi daerah pemilihan (dapil). Dapil di pemilu saat ini yang berkisar dari 3-10 dapil, menurut Titi terlalu besar. Ia mengusulkan membuat dapil lebih ramping dengan 3-8 dapil saja.

Advertising
Advertising

“Misalnya dapilnya diperkecil kalau sekarang kan tiga sampai sepuluh, disederahanakan misalnya menjadi tiga sampai delapan dapil,” ucapnya.

Mereka juga menyarankan pemisahan antara pemilu serentak nasional dengan pemilu serentak daerah, karena model ini dirasa lebih efektif. Kedua pemilu ini, kata Titi, dapat dipisahkan karena secara isu, nasional dan daerah berbeda.

Pemilu serentak nasional, menurut Perludem, adalah pemilu untuk memilih presiden, legislatif DPR RI, dan DPD. Sedangkan pemilu serentak daerah untuk memilih kepala daerah, DPRD Provinsi, dan Kabupaten/ Kota.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Pemilu Jangan Kayak Anak Kecil Berburu Layangan

Pertimbangannya kata Titi, adalah efektivitas pemerintahan. Di mana penyerentakkan Pilpres dengan Pileg DPR RI dan DPD, diharapkan terjadi efek ekor jas dari calon presiden yang mendorong elektoral partai politik. “Konsep pemilu serentak itu bukan hanya menyerentakkan tetapi ada dampak tujuan yang ingin diwujudkan dari efektivitas pemerintahan,” kata dia.

Pemilu 2019 ini belakangan mendapat banyak sorotan. Terutama karena banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, yang diduga akibat kelelahan. Sampai Sabtu 27 April 2019 kemarin, menurut data KPU, sebanyak 272 petugas KPPS meninggal. Korban terbanyak ada di Jawa Barat, dengan jumlah 83 orang.

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

20 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

1 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

1 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

1 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya