AHY: Lebih Bijak Tunggu Hasil Resmi Pemilu 2019 Versi KPU

Rabu, 17 April 2019 23:28 WIB

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, memakai kaus bertuliskan 'Jangan Golput' saat datang ke TPS 013, Kelurahan Petogogan, untuk mencoblos. Jakarta, 17 April 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, mengatakan pihaknya memilih untuk menunggu hasil penghitungan suara yang resmi dalam menyikapi proses pemilihan umum atau Pemilu 2019. Menurut dia, hal ini jauh lebih bijak dengan dalih menghindari polemik di tengah masyarakat.

Baca juga: Prabowo Deklarasi Kemenangan tanpa Didampingi Sandiaga Uno

"Kami akan menghormati hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Itu yang terbaik termasuk dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dengan demikian akan mengurangi kesimpangsiuran berita atau terkait dengan hasil yang diraih di berbagai daerah di tanah air," katanya dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu, 17 April 2019.

Selain itu, kata AHY, pihaknya mengimbau semua pihak untuk menghormati proses penghitungan suara yang sedang berjalan. Ia meminta agar proses ini dikawal agar tidak disalahgunakan.

"Kita kawal suara jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, terutama kecurangan yang terjadi di TPS maupun tempat-tempat lain," ujarnya.

Dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, berhasil memenangkan pemilihan presiden 2019. Keduanya mengalahkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dengan selisih sekitar 9 persen.

Merujuk hasil hitung cepat Indo Barometer, dengan total suara masuk 97,33 persen, pasangan Jokowi-Ma'ruf mampu meraih 54,52 persen. Sementara Prabowo-Sandiaga 45,48 persen.

Sementara itu, untuk hasil pemilihan legislatif Partai Demokrat meraih 7,42 persen. Angka ini menurun dibandingkan lima tahun lalu yang meraih 10,9 persen.

Pada Rabu malam, Prabowo mengklaim telah memenangi pemilihan presiden 2019. Pernyataan ini diucapkan Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya yang berada di rumahnya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count di lebih dari 320 ribu TPS (Tempat Pemungutan Suara)," kata Prabowo diikuti gemuruh sorakan ribuan pendukungnya.

Adapun kubu calon presiden inkumben Jokowi enggan berlebihan merayakan kemenangan paslon 01 itu berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kericuhan.

Baca berita Pemilu 2019 di Tempo.co

RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | DEWI NURITA

Berita terkait

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

1 jam lalu

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

3 jam lalu

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

PPP meminta MK agar memerintahkan KPU untuk melakukan penghitungan suara ulang atau PSU di Kabupaten Paniai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

6 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

7 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

12 jam lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 jam lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

14 jam lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Intip Strategi PPP Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

14 jam lalu

Intip Strategi PPP Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

PPP mengungkapkan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi sidang sengketa pileg di MK hari ini. Apa saja strateginya?

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

15 jam lalu

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut

Baca Selengkapnya