Dugaan Politik Uang Caleg Gerindra, BPN Sebut Ada Framing Jahat

Rabu, 17 April 2019 06:05 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Pekanbaru - Juru Bicara Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Miftah Sabri, menuding Kepolisian RI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ikut membangun framing di hari tenang untuk menyudutkan Partai Gerindra menyusul penangkapan calon legislatif Gerindra, Dyah Ayu Nuraini, pada Selasa, 16 April 2019, di Pekanbaru.

Menurut Miftah, uang yang disita Bawaslu dan Sentra Gakumdu adalah dana saksi partai untuk Pemilu 2019. "Kami klarifikasi, itu adalah framing jahat di hari tenang untuk mendeskriditkan Partai Gerindra," kata Miftah, Selasa, 16 April 2019.

Baca: Polisi Tangkap 3 Caleg Gerindra Terkait Dugaan Politik Uang

Politikus Gerindra ini menduga ada upaya untuk menjatuhkan Gerindra karena kasus yang sama juga terjadi di 11 daerah di Indonesia. Miftah menuturkan, Diah dan tiga rekannya yang digelandang oleh Bawaslu adalah kader Gerindra yang ditugaskan untuk mengirimkan bantuan saksi partai ke sejumlah daerah. Mereka ditugaskan oleh partai melalui surat keputusan partai.

"Itu bukan money politic, mereka adalah kader Gerindra yang kami tugaskan untuk menyampaikan bantuan saksi partai untuk pemilu kali ini."

Diah, dia berpendapat, berada pada tempat dan waktu yang salah. Seharusnya Diah tidak berada di sana karena dia seorang caleg. "Tapi itu kan framing yang dibuat seolah-olah Diah menyiapkan uang Rp 500 juta untuk serangan fajar," ucapnya. "Itu yang saya fikir fitnah, dan itu framing yang dibuat oleh pihak Kepolisian dan Bawaslu."

Simak: Bawaslu Sita Amplop Isi Uang dari Rumah Ketua Gerindra Jakarta

Miftah menuturkan bahwa Bawaslu dan Kepolisian menyebut penangkapan tersebut informasi dari masyarakat namun tidak jelas siapa pelapornya. Tuduhan politik uang terhadap politikus Gerindra oleh Bawaslu pun dianggapnya tidak kuat karena uang yang disita berbentuk gelondongan. Dalam amplop juga tertulis untuk beberapa kabupaten yang bukan daerah pemilihan Diah Ayu. "Masak Diah ngantar juga (uang) ke Bengkalis dan Pekanbaru," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

10 jam lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

11 jam lalu

Soal GanjarJadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Kami Hormati

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menghormati keputusan Ganjar Pranowo yang ingin berada di luar pemerintahan. Ini sikap yang mulia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

15 jam lalu

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

Gerindra menepis anggapan pengembangan jumlah kementerian di kabinet Prabowo sebagai upaya mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

16 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

19 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

1 hari lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya