Seruan People Power Amien Rais, PDI Perjuangan Anggap Tak Pantas

Rabu, 3 April 2019 00:24 WIB

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi ucapan Amien Rais mengenai people power. Menurut Hasto, rakyat Indonesia dapat melihat apa yang disampaikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional itu tidak pantas untuk dilakukan.

Baca: Kata Mahfud MD Mengenai People Power Amien Rais

"Amien Rais, sebagai tokoh pendiri PAN seharusnya sangat memahami mekanisme demokrasi. Pada era demokrasi saat ini, penyaluran aspirasi sudah diatur dengan baik," kata Hasto Kristiyanto usai acara penyerahan kartu tanda anggota PDI Perjuangan kepada anggota baru dari unsur pemuka agama, habaib, purnawirawan TNI/Polri, serta akademisi di Kantor PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Selasa, 2 April 2019.

Hasto menjelaskan, PDI Perjuangan pernah memiliki pengalaman pada Pemilu Presiden 2009, bagaimana demokrasi saat itu. "Namun, PDI Perjuangan saat itu mengutamakan persatuan, dan menyalurkan aspirasi melalui mekanisme resmi yang diatur dalam undang-undang," kata Hasto tanpa menguraikan pengalaman pemilu pada 2009 lalu itu.

Lebih lanjut Hasto mengatakan bahwa sengketa pilkada kalau disikapi dengan taat asas dengan mematuhi mekanisme konstitusi, semuanya akan berjalan lancar dan kondusif. "Indonesia sebagai negara hukum, tidak membenarkan provokasi dan menghasut".

Ketua Dewa Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais hadir di lokasi finish Jalan Sehat Relawan Roemah Djoeang di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Februari 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri

Amien Rais, kata Hasto, sejak dahulu sering menyampaikan ungkapan kontroversial, yang pada akhirnya terlihat bahwa pemimpin itu seharusnya bicara yang baik. "Kalau yang bicaranya tidak baik, itu bukan pemimpin. Bahwa pemimpin harus belajar dari rakyat," kata Hasto.

Menurut Hasto, pernyataan Amien Rais bahwa dirinya akan menggerakkan people power para akhirnya rakyat akan melihatnya. "Dalam proses demokrasi, rakyat yang mencermati dan menilai, mana pemimpin yang baik serta mana pemimpin yang mengobarkan kebencian. Pemilu 2019 akan menjadi tolok ukur".

Advertising
Advertising

Bertempat di di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Amies Rais mengatakan bakal mengerahkan massa untuk turun ke jalan dan melakukan people power seumpama terbukti terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019.

"Kalau kami memiliki bukti adanya kecurangan sistematis dan masif, saya akan mengerahkan massa untuk turun ke jalan, katakanlah Monas, dan menggelar people power," kata Amien pada Senin, 1 April 2019.

Istilah people power ini dilontarkan Amien sejak Ahad, 31 Maret 2019 saat aksi 313 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta. Aksi 313 ini digelar untuk menuntut agar KPU menjalankan pencoblosan Pemilu pada 17 April 2019 berlangsung dengan jujur dan adil.

Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ini enggan menempuh jalur ke Mahkamah Konstutusi dalam menyelesaikan sengketa pemilu. Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini mengaku tak percaya dengan MK. "Kami tak percaya MK, karena MK itu bentukan politik pemerintah. Kami akan take over dengan cara kami sendiri," kata Amien Rais.

SIMAK: Video Ucapan People Power Amien Rais

ANTARA

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

12 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

14 hari lalu

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi. Kini, jadi menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Apa Kendaraan Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut? Begini Pemecatannya sebagai Kader PDIP

19 hari lalu

Apa Kendaraan Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut? Begini Pemecatannya sebagai Kader PDIP

Wali Kota Medan Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sumut. Simak kembali pemecatan menantu Jokowi itu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Hasto Bantah Ada Perpecahan di Internal PDI Perjuangan

23 hari lalu

Hasto Bantah Ada Perpecahan di Internal PDI Perjuangan

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah ada perpecahan di internal partai itu. Ia menepis ada kubu yang ingin dirangkul dan tak dirangkul.

Baca Selengkapnya

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

29 hari lalu

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dikabarkan meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

33 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

42 hari lalu

4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker

Baca Selengkapnya

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

3 Maret 2024

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.

Baca Selengkapnya

People Power 22-25 Februari 1986, Perjuangan Rakyat Filipina Melawan Rezim Diktator Ferdinand Marcos

24 Februari 2024

People Power 22-25 Februari 1986, Perjuangan Rakyat Filipina Melawan Rezim Diktator Ferdinand Marcos

Revolusi People Power terjadi sepanjang 22-25 Februari 1986. Perjuangan rakyat Filipina melawan rezim diktator Ferdinand Marcos.

Baca Selengkapnya