Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman membuka rapat validasi dan approval surat suara DPR RI serta presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Jumat 4 Januari 2019. Pasca proses penandatanganan, tahapan dilanjutkan dengan kesepakatan kontrak antara KPU dengan penyedia atau produsen. Baru setelah itu surat suara akan mulai diproduksi. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia menggelar desiminasi bersama 170 delegasi dari kedutaan negara-negara sahabat, organisasi-organisasi tingkat internasional, media domestik dan internasional di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 2 April 2019.
"Sejak pemilu 2014, kegiatan ini biasa dilakukan. Biasanya negara sahabat berkumpul-kumpul dan kami dilibatkan. Melihat karena seringnya berkumpul dan tidak semua komunitas bisa hadir, akhirnya KPU bersama Kemenlu berkoordinasi dan berinisiatif untuk melakukan kegiatan desiminasi ini," kata Ketua KPU Arief Budiman.
Menurut Arief tujuan digelarnya kegiatan tersebut sebagai media untuk menginformasikan ke negara sahabat bahwa Indonesia melaksanakan pemilu dan akan menyelenggarakan pemilu di negara-negara mereka. Dengan harapan pihak otoritas negara setempat bisa membantu jalannya penyelenggaraan pemilu untuk warga negara Indonesia yang berdiam di negara itu.
Arief berujar respons negara-negara sahabat sangat respek terhadap pemilu di Indonesia. Mereka, tutur Arief, siap membantu sesuai ketentuan yang berlaku secara internasional seperti halnya bagaimana berhubungan antarnegara.
Negara tetangga juga menyadari bahwa demokrasi di Indonesia terbuka dan transparan. Namun KPU juga berupaya memahami kepentingan negara sahabat dan melihat kultur budaya yang berbeda.
Dalam persentasinya, KPU memberikan contoh bahwa pada pemilu 2014 pemerintah Hongkong memberikan dukungan kepada Indonesia untuk melakukan pemilu di negaranya. Sebab banyak warga negara Indonesia di Hongkong.
Arif menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan salah satu bentuk pola hubungan kerjasama yang bagus antarnegara. Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu cara KPU dalam mempromosikan demokrasi Indonesia ke seluruh dunia. KPU telah menyampaikan bahwa demokrasi Indonesia sudah sampai tahap ini.