Uskup Agung Semarang: Umat Menjadi Pemilih Bertanggung-jawab

Reporter

Antara

Minggu, 17 Februari 2019 08:15 WIB

Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo menghitung jumlah kotak berisi surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Kantor KPU, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 6 Februari 2019. KPU Kota Solo menerima 216 kotak dus berisi total 430.439 surat suara untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengingatkan umat Katolik di wilayah keuskupan setempat yang meliputi sebagian Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, untuk menjadi pemilih yang bertanggung jawab pada pemilu mendatang.

"Umat Katolik harus berperan serta dan bertanggung jawab atas pemilu sebagai perwujudan rasa cinta Tanah Air, Indonesia," katanya melalui surat terbuka berjudul "Seruan Uskup Agung Semarang Menyambut Pemilihan Umum 17 April 2019" yang diterima di Magelang, Sabtu, 16/2.

Ketua Komisi Komunikasi Sosial KAS Romo Yustinus Slamet Witokaryono yang dikonfirmasi, membenarkan tentang seruan Uskup Ruby melalui surat terbuka tertanggal 5 Februari 2019 tersebut. Uskup Ruby juga mengemukakan mereka yang terlibat sebagai penyelenggara pemilu di berbagai tingkat harus menjalankan tugas itu dengan penuh tanggung jawab dan independen.

Oleh karena pemilu menjadi sarana penting pelaksanaan kedaulatan rakyat, katanya, sikap meremehkan atau memanipulasi dan merekayasa proses dan hasil pemilu oleh pihak mana pun merupakan pelanggaran serius atas hak rakyat dan martabat warga negara yang pada taraf tertentu dapat meniadakan kedaulatan rakyat itu.

Ia menjelaskan bahwa menjadi pemilih beriman menggunakan hak pilih secara bebas dan berdasarkan hati nurani. Hal itu menjadi pertanggungjawaban dan perwujudan iman menjadi pemilih cerdas. Pemilih cerdas adalah yang menggunakan hak pilih berdasarkan analisa dan perhitungan cermas, serta pengenalan yang cukup terhadap peserta pemilu.

Sedangkan pemilih bijaksana tidak mudah diombang-ambingkan berbagai godaan, seperti jual beli suara, praktik politik uang, janji-janji manis, maupun pengaruh lain yang mengakibatkan pribadinya tidak benar-benar bebas.
ANTARA

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

8 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

10 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

12 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

18 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

18 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya