Soal Dugaan Sumbangan Fiktif, Kubu Jokowi Jelaskan Pencairannya

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Elik Susanto

Selasa, 22 Januari 2019 00:26 WIB

Wakil Ketua Komisi VI DPR dari PDIP Aria Bima bersiap memberikan keterangan pers terkait skandal video porno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin mengapresiasi temuan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) ihwal adanya dugaan sumbangan fiktif dana kampanye. Berdasarkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK), pasangan capres dan cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno diduga menerima sumbangan fiktif.

"Saya apresiasi. Cek saja sumbangan yang tidak memenuhi persyaratan," ujar Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Aria Bima di Posko Cemara, Jakarta pada Senin, 21 Januari 2019.

Baca: JPPR Temukan Dugaan Sumbangan Fiktif Dana Kampanye Dua Kubu

JPPR menemukan adanya dugaan sumbangan fiktif dana kampanye dalam LPSDK pasangan Jokowi - Ma'ruf. Manajer Pemantauan Seknas JPPR Alwan Ola menyebutkan ada 18 penyumbang perseorangan teridentifikasi fiktif dengan besaran sumbangan Rp 7.770.475.

Sedangkan pada LPSDK pasangan Prabowo - Sandiaga, JPPR menemukan adanya 12 penyumbang perseorangan fiktif sebesar Rp 12.530.000 dan 2 kelompok penyumbang fiktif sebesar Rp 18.835.000.

Aria menjelaskan, berdasarkan pengalamannya menjadi tim sukses hal seperti itu biasa terjadi setiap kampanye. "Jadi kalau (penyumbang) enggak jelas itu, dananya masuk rekening tapi enggak bisa dicairkan. Nanti dananya dikembalikan ke kas negara".

Teknisnya, ujar Aria, kelak akan ada laporan akhir dana kampanye ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU dan masing-masing tim kampanye melaporkan total sumbangan yang diterima, berikut rincian penyumbangnya. "Jadi, kami lapor saja bahwa ada sumbangan sekian. Bisa enggaknya dicairkan bukan ranah kami, tapi ranahnya KPU, bawaslu dan perbankan." kata Aria.

Sebelumnya, Wakil Bendara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Rerie Lestari Moerdijat mengatakan tim-nya akan melakukan penyaringan ketat ihwal sumbangan dana kampanye untuk pasangan calon nomor urut 01. Ia berjanji akan mengembalikan sumbangan dari sumber yang tidak jelas.

"Kalau tidak jelas identitas penyumbangnya, kami kembalikan ke kas negara. Pengalaman 2014 lalu ada total Rp 6 miliar dana yang dikembalikan ke kas negara," ujar Rerie di Posko Cemara, Jakarta pada Selasa malam, 16 Oktober 2018.

Rerie mengatakan, tidak ada ikatan apapun atau timbal-balik dengan para donatur. Untuk menjamin transparansi, timnya membuat sebuah platform yang nantinya memiliki sistem otomatis menyaring dan menyortir dana sumbangan.

"Tim bendahara sudah menyiapkan pelapisan dan software-nya yang segera luncurkan. Kami juga menjamin dana yang masuk bukan dari orang atau perusahaan bermasalah," ujar Rerie. Sampai berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari pasangan Prabowo - Sandiaga Uno ihwal dugaan sumbangan fiktif temuan JPPR tersebut.

DEWI NURITA

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

5 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

7 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

15 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

17 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

17 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya