LSI Denny JA: Demokrat Bisa Kembali ke Khittah Partai Menengah

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 8 Januari 2019 18:35 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pembekalan kepada pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada Sabtu, 10 November 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat diprediksi akan kembali menjadi partai menengah dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2019. Hal itu terungkap dalam hasil sigi terbaru Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA yang dirilis hari ini.

Baca juga: SBY Beberkan 14 Prioritas Partai Demokrat untuk Rakyat

Hal itu melihat elektabilitas Demokrat yang cenderung stagnan di posisi kelima. "Tanpa dongkrakan, Demokrat bisa kembali ke khittah partai menengah ke bawah," ujar peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa di kantornya, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.

Ardian mengatakan dalam survei lembaganya, elektabilitas Demokrat tak pernah lebih dari 6 persen. Hasil sigi lembaga ini dari Agustus sampai Desember 2018 menunjukkan elektabilitas Demokrat berturut-turut pada angka 5,2 persen, 3,7 persen, 3,4 persen, 4,1 persen, dan 3,3 persen.

Menurut Ardian, saat ini Demokrat memang masih memiliki tokoh pendongkrak elektabilitas seperti Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Meski demikian, kata dia, pamor SBY masih tak berpengaruh banyak ke partai berlambang mercy itu.

Advertising
Advertising

"Pamor personal SBY tak terlalu berkorelasi signifikan dengan elektabilitas Demokrat," katanya.

Ardian menilai Demokrat masih memiliki sosok lain sebagai figur yakni Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Namun, ucap dia, sosok anak pertama SBY itu masih belum sepopuler ayahnya. "Keyakinan publik terhadap kapabilitas AHY belum kuat. AHY juga belum menjadi figur sentral partai," ucapnya.

Baca juga: Demokrat Bantah SBY Alami Gejala Post Power Syndrome

Ardian berpendapat jika Demokrat terus stagnan dalam elektabilitasnya sekarang, maka partai ini akan menjadi partai menengah seperti pertama kali mengikuti Pemilu 2004. Tercatat, Partai Demokrat memperoleh suara 7,46 persen 2004, 20,85 persen tahun 2009, dan kembali menurun ke 10,19 persen tahun 2014.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan setiap bulan dari Agustus hingga Desember 2018. Metode samplingnya menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Adapun tingkat margin of error penelitian ini kurang lebih 2,9 persen.

Berita terkait

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

8 jam lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

8 jam lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

2 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

5 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

6 hari lalu

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

6 hari lalu

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

Herzaky mengatakan Partai Demokrat akan mengutamakan AHY untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Selengkapnya