Kubu Prabowo Sebut Inkumben Panik Karena Elektabilitas Tersalip

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 22 Desember 2018 00:22 WIB

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade saat ditemui setelah Diskusi Polemik Tagar di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu, 12 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menuding kubu inkumben melakukan strategi yang menyerang pribadi Prabowo. Menurut Andre hal ini dilakukan karena kompetitor mereka, Joko Widodo - Ma'ruf Amin panik akibat elektabilitas Prabowo - Sandiaga terus naik.

Baca juga: SBY - Prabowo Bertemu Hari Ini, Berikut Acara Koalisi tanpa SBY

"Pihak sebelah ini panik, survei di bawah 50 persen. Pak Prabowo di atas 40 persen. Jadi segala cara upaya untuk menidskreditkan dan menyerang personal Pak Prabowo," ujar Andre di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, Jalan Mega Kuningan VII, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Desember 2018.

Menurut Andre, belakangan banyak beredar isu yang menyerang Prabowo secara personal. Kubu inkumben dituding Andre sebagai penyebar isu-isu ini. Salah satu yang disebut adalah beredarnya gambar surat Dewan Kehormatan Perwira bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP yang berisi rekomendasi pemecatan Letnan Jenderal Prabowo Subianto dari Tentara Nasional Indonesia. Andre menampik kebenaran kabar itu.

Serangan lain, menurut Andre, adalah tulisan Usamah Hisyam, yang mengaku sebagai mantan Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 di sebuah situs yang memuat artikel yang bertema keislaman. Dalam tulisan ini Usamah menceritakan soal Prabowo yang menggebrak meja di depan para ulama dalam sebuah pertemuan, satu pekan sebelum Ijtima Ulama jilid 1.

Advertising
Advertising

"Surveinya hanya terpaut sedikit, muncul kepanikan dari kubu mereka," ucap Wakil Sekertaris Jenderal Partai Gerindra ini.

Baca juga: Kubu Prabowo: Isu Penculikan 1998 Tak Akan Laku di Pilpres

Disampaikan oleh Juru bicara BPN lainnya, Dahnil Anzar, merujuk pada Survei internal Koalisi Indonesia Adil Makmur, saat ini elektabilitas kedua pasangan hanya terpaut empat persen. Dahnil pun mengatakan saat ini terjadi gelombang massa pendukung ganti presiden.

Tak tanggung ia mengklaim sudah ada kenaikkan 15 persen akibat adanya gelombang ini. "Saat ini (elektabilitas Prabowo - Sandiaga) sudah hampir mencapai 45 persen," ujar Dahnil.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

3 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

5 jam lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

6 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

6 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

7 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

7 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

7 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

8 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

8 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya