Yenny Wahid Dukung Jokowi, Pengagum Gus Dur Tak Otomatis Ikut
Reporter
Antara
Editor
Elik Susanto
Jumat, 28 September 2018 06:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Kode Inisiatif, Veri Junaidi, mengatakan deklarasi Yenny Wahid mendukung pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin tidak otomatis seluruh keluarganya ikut. Bahkan keluarga dan pengikut almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ada yang berbeda pilihan politik terhadap calon presiden dan wakil presiden nomor 01 ini.
Baca: Yenny Wahid: Bismillah...., Jokowi Akan Memimpin Kembali
"Tidak bisa kemudian dukungan itu merepresentasikan seluruhnya, karena faktanya di keluarga Gus Dur ada Alissa Wahid dan Inaya Wahid entah pilihan mereka sama atau tidak. Tidak bisa disamaratakan dukungan satu tokoh akan membawa dukungan seluruh pemilih lainnya," kata Veri di Jakarta, Kamis, 27 September 2018.
Perbedaan sikap politik di internal keluarga Presiden RI ke-4 tersebut, menurut Veri, menjadi contoh demokrasi, di mana kebebasan berpolitik dalam sebuah keluarga. "Satu kelompok atau satu keluarga berbeda dukungan, itulah real politic," kata Veri.
Yenny Wahid mendeklarasikan dukungannya ke pasangan Jokowi - Ma'ruf pada Rabu, 26 September 2018. Barisan ormas di belakang Yenny Wahid, yang turut mendukung pasangan nomor 01 yakni Barikade Gus Dur, Forum Kiai Kampung Nusantara, Garis Politik Al Mawardi, Gerakan Kebangkitan Nusantara, Satuan Mahasiswa Nusantara, Millenial Political Movement, Komunitas Santri Pojokan, Jaringan Perempuan untuk NKRI, dan Forum Profesional Peduli Bangsa.
Veri Junaidi melanjutkan, sikap politilk di keluarga Yenny Wahid yang beragam tampak ketika deklarasi ibundanya, Sinta Nuriyah Wahid, dan dua adik kandung Yenny, yakni Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid dan Inaya Wulandari Wahid, tidak turut serta. "Deklarasi Yenny Wahid tidak otomatis mencerminkan pilihan politik pengikut Gus Dur," kata Veri.
Bidik Kaum Nahdliyin
<!--more-->
Inaya dalam akun media sosial Instagram miliknya mengunggah sebuah foto dengan keterangan yang menyebut ucapan terima kasih untuk kedua pasangan calon Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi. Kedua pasangan capres dan cawapres ini telah bertandang menemui ibunya.
"Terima kasih Pak Jokowi-Pak Ma'ruf dan Pak Prabowo-Mas Sandi sudah main-main ke rumah. Ditunggu kehadirannya lagi di rumah beberapa tahun lagi ya," ujar Inaya.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI Luky Sandra Amalia menilai, dukungan Yenny Wahid pada pasangan Jokowi - Ma'ruf penting karena akan turut mempengaruhi jemaah Nahdlatul Ulama dan organisasi lain di sekitar NU.
Apalagi Gus Dur, kata Luky, merupakan pendiri PKB yang memiliki basis massa yang tidak dapat dilepaskan dari NU. "Apapun yang diputuskan keluarga itu memang menjadi penting bagi kaum nahdliyin yang masih patuh pada kiainya," kata dia.
Meski suami Yenny Wahid merupakan kader Partai Gerindra, Luky menuturkan, Yenny berusaha keluar dari paradigma patriarkal. "Ia memiliki pandangan politik sendiri yang mungkin berbeda dengan suaminya," ucap Luky.