TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyatakan tak ada satu pun petinggi partainya yang menghadiri Koalisi Merah Putih permanen kemarin. Ruhut menilai politikus Demokrat sadar konsekuensi atas dukungan tersebut.
"Mungkin mereka sadar betul koalisi permanen itu gimana. Dalam politik, mana ada yang permanen," katanya ketika dihubungi, Selasa, 15 Juli 2014. (Baca juga: Demokrat Ikut Tanda Tangani Koalisi Permanen)
Menurut dia, dalam politik, 2 + 2 bisa jadi 4, 7, 9, atau bahkan 2. Ruhut mengaku tidak tahu persis alasan Demokrat tak menghadiri acara tersebut karena sekarang dia menjadi relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kendati demikian, dia tetap mengaku sebagai kader Demokrat. (Baca: Ical Klaim Koalisi Permanen Positif)
Berbekal pengalaman lima tahun terakhir, tutur Ruhut, anggota koalisi selalu menusuk dari belakang. Ruhut sendiri pernah mengalaminya saat dicalonkan sebagai Ketua Komisi Hukum DPR. Saat itu partai koalisi menolaknya. "Justru PDIP yang oposisi melalui Trimedia Panjaitan setuju saya jadi Ketua Komisi Hukum," katanya. Karena itu, dia memperkirakan Demokrat sudah belajar banyak soal koalisi dan tak ingin mengulang pengalaman yang sama.
Kemarin, pemimpin partai politik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menandatangani kesepakatan kerja sama Koalisi Merah Putih di parlemen 2014-2019. Enam partai pendukung Koalisi Merah Putih itu adalah Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golongan Karya, dan Partai Demokrat. Namun tak ada satu pun petinggi Demokrat yang hadir pada acara itu.
LINDA TRIANITA
Terpopuler
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Rahasia Kecantikan Angelina Jolie Terungkap
Goetze: Mimpi Kami Jadi Kenyataan
