TEMPO.CO, Sidoarjo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggunakan dua kereta kelinci untuk mengangkut pengungsi Syiah dari lokasi pengungsian di Rumah Susun Sewa Jemundo ke Tempat Pemungutan Suara 1 di RT 02 RW 01, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Rabu, 9 Juli 2014.
Tiap kereta kelinci dikawal tiga aparat kepolisian. Pihak BPBD juga ikut mengawal sampai ke tempat pemungutan yang berjarak sekitar 1 kilometer. Mereka berangkat dari pengungsian sekitar pukul 08.45 WIB dan tiba di TPS 15 menit kemudian. (Baca: Pengungsi Syiah di Sidoarjo Ikut Mencoblos)
Turun dari kereta, mereka membaur dengan para warga Jemundo yang sudah lebih dulu antre mencoblos. Mereka terlihat antusias mengikuti pencoblosan karena sudah ada sosialisasi dari KPU Kabupaten Sidoarjo beberapa waktu lalu. "Yang penting ikut mencoblos, terserah nanti siapa presidennya," ujar seorang pengungsi Syiah.
Petugas BPBD, Yudi Iswanto, mengatakan pihaknya sengaja menyediakan kereta kelinci milik Pasar Induk Puspa Agro untuk mengangkut para pengungsi ke TPS. "Tujuannya tidak lain hanya untuk memudahkan mereka pergi ke TPS, supaya tidak golput," kata Yudi. (Baca: Tak Ada Kampanye, Pengungsi Syiah Bingung Milih)
Pengungsi yang ikut mencoblos diangkut dalam dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 72 orang dan gelombang kedua 58 orang. "Mereka diangkut dengan kereta kelinci, mobil pikap, dan ada pula yang naik sepeda motor sendiri," katanya.
Adapun jumlah pengungsi yang ikut mencoblos pada pilpres kali ini sebanyak 133 orang. Menurut Yudi, ada lima pengungsi yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT). "Kami usulkan menggunakan KTP sehingga diharapkan bisa mencoblos semuanya," kata Yudi.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita terkait:
Pilpres, 8 Kampung di Yogya Rawan Politik Uang
Menteri CT Satu TPS dengan Keluarga Cendana
Mantan Bos PKS Pamer Telunjuk Setelah Nyoblos