TEMPO.CO, Surakarta - Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo batal mundur sebagai Ketua PDI Perjuangan Surakarta. Ini karena Joko Widodo berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden. "Dalam rapat tadi malam, para pengurus juga mengancam ikut mundur jika saya jadi mundur," katanya, Senin, 19 Mei 2014.
Sebelumnya Hadi menyatakan mundur sebagai ketua cabang partai banteng bermoncong putih itu jika Jokowi berpasangan dengan Puan Maharani, anak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati, dalam pemilihan presiden mendatang. Menurut dia, penolakan itu merupakan representasi dari suara kader di Surakarta. "Silakan saja tanya semua kader, pasti jawabannya sama," katanya, Sabtu, 17 Mei 2014. Hadi Rudyatmo meminta agar Jokowi mengambil pasangan dari luar PDIP.
Adapun pilihan terhadap Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden, menurut dia, merupakan pilihan tepat karena Kalla sudah punya pengalaman sebagai wakil presiden. "Kami yakin pasangan ini bisa menarik minat warga Solo untuk memilih," kata Hadi.
Bahkan Hadi mematok angka 76 persen untuk perolehan suara Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan umum presiden. Alasannya, Joko Widodo berasal dari Surakarta. Target itu disesuaikan dengan hasil perolehan suara yang didapat PDIP Solo saat memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Hadi menegaskan bahwa angka 76 persen yang dipatok sebagai target itu adalah angka mati. Dia kembali mengancam akan mundur jika target itu tidak bisa tercapai. "Berarti ada penggembosan dari dalam," katanya.
AHMAD RAFIQ
Berita Terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Kabar Cawapres Jokowi Dianggap Manuver Belaka
Pasar Harapkan Cawapres Jokowi dari Militer
Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang