TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengklaim koalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya belum resmi. Dia menyatakan belum ada perjanjian tertulis dan kesepakatan formal dengan partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden itu. "Jadi tak ada yang dibatalkan, dimulai saja belum," kata Suryadharma di markas pusat PPP, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2014. (Baca: Majelis Syariah Batalkan Koalisi PPP-Gerindra)
Suryadharma mengatakan ada kesalahpahaman mengenai pemberitaan di semua media massa. Politikus ini menyatakan bahwa ada poin penting yang tak diberitakan. “Yakni sisi formal koalisi," ujarnya. Majelis Syariah PPP menegaskan, partai Ka'bah belum mendukung calon presiden dan belum pula menjalin koalisi.
Namun Suryadharma tak menampik jika komunikasi politik PPP dengan Gerindra disebut lebih besar ketimbang dengan partai lain. Kedekatan tersebut, kata dia, dapat terlihat dari sowannya Suryadharma dan Prabowo ke Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair di Rembang, Jawa Tengah.
Karena itu, kata Suryadharma, PPP akan terus melanjutkan komunikasi politik dengan Gerindra. Namun kata dia, PPP tak menutup komunikasi dengan partai lain. "Semuanya masih proses," kata Suryadharma. (Baca: 6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP)
Hasil rapat pleno PPP hari ini mewajibkan penyelesaian konflik yang terjadi di kalangan internal PPP. Majelis rapat meminta Suryadharma untuk berislah dengan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy. "Malam ini saya akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy untuk membicarakan islah," kata Suryadharma. (Baca: Majelis Syariah PPP Perintahkan Surya-Romi Islah)