TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyadari konvensi calon presiden dari partainya tidak mampu mendongkrak elektabilitas suara dalam pemilihan legislatif. Soalnya, menurut dia, 12 peserta konvensi tidak ikut serta turun ke basis massa, tapi hanya fokus untuk lolos konvensi. ”Mereka tidak ada yang turun ke masyarakat. No feeling politics,” kata Ruhut saat dihubungi, Jumat, 10 April 2014. (Baca: Marzuki Alie Usul Konvensi Demokrat Dihentikan).
Ruhut mengatakan, setelah ikut konvensi, seharusnya para peserta baik kader maupun bukan kader ikut berkampanye. Dari 12 calon, kata Ruhut, hanya Pramono Edhie Wibowo, ipar ketua umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang bersedia turun ke basis untuk berkampanye. Ironisnya, kata Ruhut, saat menggelar acara debat konvensi di beberapa kota, para peserta konvensi tidak memakai lambang ataupun bendera Demokrat. ”Sebelas peserta lainnya tidak ada feeling politics. Mereka hanya berpikir menang konvensi. Itu salah,” kata Ruhut. (Baca: Hanya Dapat 9 Persen, Konvensi Demokrat Melempem)
Baca Juga:
Ruhut meyakini tim sukses beberapa peserta konvensi juga tidak mencoblos Demokrat saat pemilihan legislatif kemarin pada 9 April 2014. Apalagi, kata dia, para peserta konvensi dinilai belum mampu dan sulit meyakinkan pada masyarakat agar memilih Demokrat. ”Kalau ngajak tim suksesnya untuk mencoblos Demokrat saja susah, bagaimana mau meyakinkan masyarakat?” ujar Ruhut.
Hasil hitung cepat pemilihan legislatif kemarin, Demokrat menempati urutan empat dengan perolehan suara 9,73 persen. Posisi pertama ditempati PDI-Perjuangan dengan 19,62 persen, disusul Golkar (14,62 persen), dan Gerakan Indonesia Raya (11,87 persen).
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Rully Akbar mengatakan, sejak awal konvensi Demokrat diluncurkan memang tidak membawa perubahan apa-apa. Soalnya, kata dia, elektabilitas 12 peserta konvensi dinilai sangat rendah dan tak mampu mendongkrak elektabilitas. ”Peserta konvensi sendiri ketika diperkenalkan tidak memiliki magnet yang kuat. Terbukti, ketika konvensi Demokrat dimulai tidak ada kenaikan suara yang cukup berarti,” kata Rully saat dihubungi terpisah, Jumat, 11 April 2014.
Besaran perolehan suara yang diperoleh Demokrat saat ini, menurut Rully, karena terbantu surutnya pemberitaan mengenai isu korupsi yang menjerat para kadernya. Di luar itu, kata dia, tidak ada hal-hal lain yang bisa dilakukan Demokrat. ”Terlalu bergantung dengan figur seorang Susilo Bambang Yudhoyono,” kata dia.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Ruhut: Demokrat Boleh Kalah, Jet RI 1 Tetap Biru
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Menang Pemilu, Berapa Kursi PDIP di DPR?
Ini Jurus Jokowi Membangun Koalisi untuk Nyapres