TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Jumhur Hidayat merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hari ini, Jumhur bertemu dengan dua pengurus teras PDIP, yaitu Sidarto Danusubroto dan Ahmad Basarah.
"Saya akan melapor ke DPP (PDIP) dan nanti DPP akan memberikan respons," kata Basarah seusai pertemuan dengan keduanya di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 10 Maret 2014. Basarah mengatakan pertemuan dengan Sidarto hari ini hanya membahas persoalan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Basarah menjelaskan, sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Sidarto ingin mendapat masukan ihwal masalah tenaga kerja. Sebagai Kepala BNP2TKI, kata Basarah, Jumhur bisa memberi banyak saran mengenai persoalan tersebut. "Sehingga terjadilah pertemuan ini," katanya.
Basarah menjelaskan, Jumhur menceritakan pengalamannya selama delapan tahun menangani masalah TKI. Menurut Basarah, salah satu persoalan mendasar adalah tidak diamalkannya ajaran Bung Karno, yaitu berdikari (mandiri) di bidang ekonomi. Menurut dia, jika lapangan kerja di dalam negeri tersedia, maka tak perlu ada tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri.
Basarah enggan menanggapi bergabungnya Jumhur ke PDIP. Menurut dia, partainya terbuka kepada semua pihak yang mengaku sebagai kaum nasionalis. Dia menegaskan, partainya sedang menyusun kekuatan agar-agar betul-betul solid. "Konsep gotong royong kami lakukan sebaik-baiknya," katanya.
Ditemui seusai pertemuan itu, Jumhur enggan berbicara banyak mengenai PDI Perjuangan. Dia mengaku hanya membicarakan persoalan tenaga kerja Indonesia di luar negeri dengan pengurus PDIP. "Saya tak bersedia berbicara di luar TKI," kata Jumhur.
WAYAN AGUS PURNOMO