Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengecek kesiapan anggota TNI menjaga keamanan pada hari pembacaan putusan sengketa Pilpres oleh Mahkamah Konstitusi, pada 21 Agustus 2014. ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
TEMPO.CO, Jakarta - TNI mengerahkan pasukan dari satuan Batalion Kavaleri VII/Panser Khusus Cijantung untuk membantu polisi mengamankan gedung Balai Kota DKI Jakarta, tempat calon presiden terpilih Joko Widodo berkantor.
"Kami koordinasikan langsung keterlibatan TNI dengan Kepolisian setempat untuk mengamankan lokasi penting saat sidang putusan MK dilaksanakan," ujar Letnan Kolonel Agus Waluyo, Komandan Batalyon Kavaleri VII/Panser Khusus Cijantung di halaman Balai Kota, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: 3 Kompi Brimob dan Sabhara Jaga Kantor Jokowi)
Agus dalam arahan saat apel siaga menyatakan pasukan TNI harus siap mengantisipasi sekaligus meredam aksi massa bila hal itu terjadi. "Selain itu, juga patut diingat bahwa TNI harus netral," ujarnya yang lantas disambut dengan teriakan "Siap" oleh pasukannya,
Dari pantauan Tempo, satuan Yonkav VII/ Sersus Cijantung menerjunkan satu kompi atau sekitar 100 pasukan yang disiagakan dengan peralatan pengamanan lengkap. Selain tameng dan tongkat, masing-masing anggota TNI tersebut juga dibekali dengan senapan. (Baca: Gus Solah: Capres yang Kalah harus Legawa)
Kehadiran pasukan TNI ini melengkapi ketatnya pengamanan terhadap calon presiden terpilih Joko Widodo menjelang putusan Mahkamah Konstitusi dibacakan hari ini. Sebelumnya, tiga kompi pasukan polisi dari satuan Brimob dan Sabhara lebih dahulu mengamankan gedung Balai Kota, juga dengan peralatan pengamanan serta kendaraan taktis.