Calon Presiden Joko Widodo menunjukkan Kartu Jakarta Indonesia Pintar dan Karti Indonesia Sehat saat kampanye di Pasar Wage dan Pasar Manis Sokaraja, 13 Juni 2014. (Aris Andrianto/Tempo)
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu deputi tim transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, mengatakan akan ada kelompok kerja khusus yang membahas penerapan Kartu Indonesia Sehat. Alasannya, Kartu Indonesia Sehat dinilai sebagai program yang konkret. “Kartu Indonesia Sehat sangat diinginkan Jokowi,” kata Anies di markas tim transisi, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Agustus 2014.
Pembahasan pokja Kartu Indonesia Sehat belum final. Anies belum bisa menjelaskan secara detail pokja yang akan disusun saat ini. Anies menyatakan jumlah anggota pokja berkisar 15 orang atau lebih. Penyusunan pokja didasarkan pada kebutuhan bangsa yang dinilai paling mendesak, terutama untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja 2015. (Baca: Tim Transisi Jokowi Diminta Evaluasi Sejumlah Pos)
Anies menjelaskan pokja yang dibentuk juga akan menampung aspirasi dari masyarakat. "Kalau sifatnya terobosan, itu yang perlu dapat perhatian dari awal," ujar Anies. (Baca: Jokowi Antisipasi Intervensi Terhadap Tim Transisi)
Sedangkan kebijakan yang rutin dikerjakan pemerintah, Anies mengatakan, tak perlu ada pokja. Program rutin dapat dibahas sambil jalan. Hingga saat ini, ia belum berkenan memberi informasi pokja yang terbentuk. "Nanti kalau sudah fix semua akan saya beri tahu," ujar Anies.
Joko Widodo-Jusuf Kalla membentuk tim transisi untuk mempersiapkan pemerintahan mendatang. Di antaranya, persiapan hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan di bawah presiden dan wakil presiden, misalnya pembentukan kabinet. Selain itu, untuk perencanaan implementasi visi-misi yang tertera dalam Sembilan Program Nyata Jokowi-JK.
Adapun yang ditunjuk sebagai ketua tim transisi adalah mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Megawati, Rini Mariani Soemarno. Rini dibantu oleh empat deputi, yaitu Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto; Sekretaris Tim Pemenangan Andi Widjajanto; Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Akbar Faisal Akbar; dan juru bicara Jokowi-JK, Anies Baswedan.
