Disewa Prabowo, LSN: Mereka Tak Pernah Protes

Reporter

Jumat, 1 Agustus 2014 06:28 WIB

Ratusan pendukung Capres Prabowo Subianto bersorak dan bernyanyi bersama dalam acara syukuran kemenangan Prabowo-Hatta versi hitung cepat sementara di Jakarta, 9 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti utama Lembaga Survei Nasional (LSN), Ikhsan Rosidi, mengatakan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membayar lembaganya untuk mengadakan hitung cepat pemilu presiden. Menurut Ikhsan, Prabowo-Hatta tak pernah mengajukan protes atas kesalahan LSN dalam menyajikan hasil hitung cepat.

"Mungkin bagi klien (hasilnya) sedikit mengecewakan, tapi sejauh ini tidak protes," ujar Ikshan ketika dihubungi Tempo, Kamis, 31 Juli 2014. (Baca: Lembaga Survei Pro-Prabowo Akui Salah Hitung Cepat)

Ikhsan mengklaim siapa pun kliennya, LSN akan memberikan hasil penelitian atau survei sesuai kenyataan. Untuk hitung cepat, kata dia, hasilnya tak berdasarkan permintaan Prabowo-Hatta. "Ya ketika ternyata berbeda, itulah hasilnya." (Baca juga: Salah Menangkan Prabowo, LSN Adakan Audit Internal)

Dalam wawancara dengan Tempo pada 13 Juli 2014, Ikhsan mengakui diminta kubu Prabowo-Hatta untuk mengadakan hitung cepat. Menurut dia saat itu, Prabowo-Hatta membayar Rp 1 miliar hanya untuk biaya tim lapangan sebesar Rp 500 ribu per tempat pemungutan suara. LSN mengambil sampel di 2.000 TPS. (Baca: Putri Sukarno: 8 Lembaga Pro-Jokowi Disetir Asing)

Jumlah itu, kata Ikhsan, belum termasuk biaya perlengkapan teknologi-informasi dan honor peneliti. "Kalau total nominalnya, biar menjadi rahasia dapur kami," kata Ikhsan.

PRIO HARI KRISTANTO

Terpopuler
Dituding Tak Layak Jadi Menkes, Ini Jawaban Ribka
Jokowi Prioritaskan Berantas Mafia Migas
Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube
Dituding Wikileaks Terima Suap, SBY Bela Megawati
Video WNI Ajak Ikut ISIS, Ini Tindakan Polri

Berita terkait

Survei LSN: Elektabilitas Prabowo Subianto, Anies dan Ganjar Bersaing Ketat

4 Maret 2022

Survei LSN: Elektabilitas Prabowo Subianto, Anies dan Ganjar Bersaing Ketat

Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kembali menjadi 3 tokoh dengan elektabilitas tertinggi dalam survei terbaru.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya