TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy menyatakan partai pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjanji bakal menerima apa pun putusan Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, sikap menerima putusan MK telah disepakati bersama untuk mengakhiri kisruh pemilu yang tak kunjung berhenti, khususnya dengan kubu Jokowi-Jusuf Kalla. (Baca: Sekjen PPP Jamin Koalisi Merah Putih Tak Bubar)
"Keputusan MK bersifat final dan mengikat. Prabowo-Hatta serta koalisi akan menerima yang akan disampaikan," kata Romahurmuziy kepada Tempo saat menghadiri takbiran di Masjid Gede Kauman, Ahad, 27 Juli 2014. (Baca: Sesumbar Tim Prabowo Vs. Fakta Gugatan ke MK)
Jumat, 25 Juli 2014, tim Koalisi Merah Putih mendaftarkan gugatan atas hasil pemilu presiden yang memenangkan Jokowi-JK ke Mahkamah Konstitusi. Mereka mengklaim terjadi kecurangan di 52 ribu tempat pemungutan suara yang mengakibatkan keabsahan 21 juta suara diragukan. (Baca: Berkas Gugatan Prabowo ke MK Bolong-bolong)
Menurut Romahurmuziy, temuan kecurangan yang paling mencolok terjadi di Papua. "Enam kabupaten di Papua, suara Prabowo-Hatta nol, ini tentu sangat janggal," katanya. Romahurmuziy menyatakan Koalisi Merah Putih siap menghadirkan saksi di MK. "Kami optimis gugatan kami diterima MK karena bukti materiil cukup kuat untuk pemilu ulang," katanya.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler
Jokowi Jatuh Cinta pada Iriana Karena `Ndeso`
Lebaran, Jokowi Pesankan Menu Khusus untuk Ahok
Begini Jokowi dan Iriana Kencan di Waktu Luang
Akil Ngamuk Karena Keluarganya Tak Bisa Jenguk
Paus Fransiskus dan Obama Ucapkan Selamat Idul Fitri
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaAksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat
17 Maret 2019
Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.
Baca SelengkapnyaSiapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini
6 Februari 2019
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaKonflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai
14 Desember 2014
Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai
9 Desember 2014
Konflik terjadi di PPP dan Golkar.
Baca Selengkapnya