TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, menegaskan bahwa partainya tidak akan merapat ke kubu pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut dia, partainya akan konsisten memenuhi komitmen Koalisi Merah Putih.
"Koalisi Merah Putih kan dibentuk berdasarkan kesepakatan dengan cinta. Cinta tidak mungkin diputus begitu saja. Jadi, kami akan konsisten terhadap koalisi ini," katanya setelah berkunjung ke rumah Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Senin, 28 Juli 2014.
Djan mengaku kedatangannya ke rumah Megawati hanya silaturahmi, tanpa maksud membicarakan urusan politik, apalagi mengenai koalisi. "Ini kunjungan pribadi saja, silaturahmi," ujarnya.
Adapun mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz mengaku masih berharap partainya merapat ke kubu Jokowi-Kalla. Namun ia mengatakan keputusan mengenai koalisi berada di tangan pengurus PPP. "Saya awalnya menganjurkan PPP untuk bergabung (dengan kubu Jokowi-JK), tapi saya kan bukan di dalam struktur partai. Sekarang kan sudah jelas siapa yang menang. Terserah orang partai, tapi saya maunya bergabung," tuturnya.
ANANDA TERESIA
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya