Mahfud Kecewa terhadap Staf PKS  

Reporter

Senin, 28 Juli 2014 06:27 WIB

Tim Advokat Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menunjukkan alat bukti saat mengajukan gugatan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 25 Juli 2014. Mereka membawa empat bundle bukti. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta: Bekas ketua tim kampanye nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., mengaku kecewa dengan staf Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mahfud menilai petugas PKS terlalu menutupi data hasil penghitungan cepat dengan alasan takut bocor ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Baca: Berkas Gugatan Prabowo ke MK Bolong-bolong)

"Ketika saya hubungi langsung, tak diangkat. Ketika diangkat, selalu berkata sedang divalidasi," ujar Mahfud saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 Juli 2014. Mahfud menangkap kesan petugas PKS yang bertanggung jawab itu menghindar. (Baca: Mahfud Md Menolak Terlibat Sengketa Pilpres di MK)

Menurut Mahfud, PKS sejak awal memang dipercaya sebagai perancang strategi, termasuk mengurus saksi dan formulir. Tapi, Mahfud menilai tak pernah ada kejelasan data dari PKS setelah pemungutan suara 9 Juli 2014 berakhir. (Baca: Tim Prabowo Terburu-buru Urus Berkas Sengketa)

Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi ini menilai tertutupnya data penghitungan cepat PKS-yang memenangkan Prabowo-Hatta-menjadi blunder. Seharusnya, kata Mahfud, PKS bisa menunjukkan bukti kemenangan atau minimal menunjukkan daerah yang terjadi kecurangan.

Mahfud yang mengaku pernah menangani 396 sengketa pemilu menyatakan data akurat menjadi kunci untuk menunjukkan adanya kecurangan. Tanpa data yang valid, Mahfud merasa integritasnya bakal jatuh. Mahfud mengaku memutuskan mundur dari tim kampanye karena pertimbangan data tersebut.

DINI PRAMITA

Terpopuler
Lima Jebakan buat TKI di Bandara Soekarno-Hatta
TNI AD Ungkap Identitas Tentara Pemeras TKI
Syarat Menteri Agama di Kabinet Jokowi-JK
Menipu, BI Tutup Money Changer di Soekarno-Hatta

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya