Calon Presiden Prabowo Subianto (Tengah) menyalami calon Presiden Joko Widodo (kanan) saat menghadiri buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, 20 Juli 2014. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sengaja tidak banyak berkomentar soal hasil pemilu presiden dan wakil presiden kali ini. Sebab, ia mengatakan apa yang telah terjadi masih dalam batas kewajaran. (Baca: SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres)
"Yang paling bijak tak perlu ada komentar yang memperkeruh suasana," ujar SBY, seperti dikutip dalam videonya yang diunggah ke YouTube, Jumat, 25 Juli 2014. (Baca: SBY:Mengakui Kekalahan Itu Mulia)
Menurut SBY, ia didorong berbagai pihak untuk mengeluarkan pernyataan. Dorongan itu, kata dia, didapat melalui pesan pendek maupun media sosial. Namun, SBY memilih untuk sedikit berkomentar. "Menghemat statement supaya tak menambah tegang suasana," kata dia. (Baca: SBY Hormati Putusan KPU Menangkan Jokowi-JK)
Penetapan hasil pemilu presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum 22 Juli lalu memang diwarnai ketegangan karena pihak Prabowo-Hatta mundur dari proses rekapitulasi penghitungan suara. Selain itu, juga tersiar kabar ada pengerahan massa yang dilakukan salah satu kubu.
Presiden SBY merilis video melalui akun pribadinya di situs YouTube.com. Dalam video berdurasi 13 menit ini, SBY menyampaikan pandangannya soal pemilu presiden dan wakil presiden 2014. Video berjudul "Menang Tenggang Rasa, Kalah Besar Jiwa" ini direkam dengan model tanya jawab.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.