Ada Apa dengan Hatta Rajasa dan Prabowo?  

Reporter

Rabu, 23 Juli 2014 12:09 WIB

Calon Presiden, Prabowo Subianto memberikan sambutan terkait pernyataan sikapnya pad ahasil pilpres 2014 di rumah Polonia, Jakarta, 22 Juli 2014. Prabowo menyatakan menolak hasil Pilpres 2014 dan mengundurkan diri dari Calon Presiden 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio, mengatakan Hatta Rajasa harus menunjukkan sikap politik yang jelas terkait dengan sikap Prabowo Subianto yang menolak pilpres 2014. Menurut Hendri, absennya Hatta ketika Prabowo mengumumkan sikap politiknya bisa diartikan ada perbedaan pendapat di antara keduanya.

"Ini menunjukkan adanya ketidaksepahaman antara keduanya," kata Hendri kepada Tempo, Rabu, 23 Juli 2014. Hatta Rajasa tidak mendampingi pasangan politiknya, Prabowo, saat menyampaikan pidato di Rumah Polonia, Jakarta Timur. (Lihat: Isi Pidato Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres)

Prabowo menyatakan menolak pilpres dan menarik diri dari proses rekapitulasi yang sedang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada jam yang sama, justru beredar kabar Hatta menggelar konferensi pers di rumah PAN namun batal. Saat partai pendukung calon nomor urut satu berkumpul di Hotel Four Seasons pada Ahad lalu, untuk membicarakan kemungkinan mengajukan gugatan, Hatta juga tak hadir. (Baca: Tim Prabowo Siapkan Gugatan, Hatta Absen)

Menurut Hendri, publik bisa mempersepsikan Hatta memiliki jiwa besar untuk menerima hasil rekapitulasi suara hasil pemilihan umum. Secara tersirat, kata Hendri, sikap Hatta ini menunjukkan pengakuannya atas kemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019. "Di sisi lain, hal ini menunjukkan komunikasi politik Prabowo dan Hatta yang tidak selesai."

KPU menetapkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dalam pemilihan umum calon presiden dan wakil presiden. Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara nasional, Jokowi-Kalla meraih 70.997.833 suara atau 53,15 persen unggul dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari suara sah nasional. Jokowi-Kalla menang di 23 provinsi dan luar negeri, sedangkan Prabowo-Hatta menang di 10 provinsi. (Baca juga: Prabowo Tolak Pilpres, Jokowi: Dia Negarawan)

Hendri menambahkan, Hatta sebaiknya menunjukkan sikap politik yang jelas. Jika masih sepaham, bisa kembali tampil bersama dengan Prabowo. Tetapi jika tidak, bisa memberikan pernyataan positif tentang hasil rekapitulasi tersebut. "Bahkan mungkin memberikan selamat kepada Jokowi-Jusuf Kalla," kata Hendri.

MONIKA PUSPASARI

Terkait:

Indeks Saham Anjlok karena Pernyataan Prabowo
Prabowo Dibisiki Tolak Pilpres Oleh Tokoh Ini
5 Tudingan Prabowo Versus Fakta Pemilu

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya