Sejumlah awak media televisi siarkan langsung rapat pleno lanjutan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU, Jakarta Pusat, 21 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta --Kepolisian Daerah Metro Jaya mengendus pergerakan massa menjelang penetapan hasil rekapitulasi suara pemilu presiden. Informasi yang dihimpun satuan intelejen menyebut adanya sejumlah aksi massa di sekitar gedung Komisi Pemilihan Umum.
"Memang ada yang melapor akan unjuk rasa," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno, Senin, 21 Juli 2014.
Dwi menjelaskan, polisi tak akan melarang rencana aksi sejauh dilaporkan dan berlangsung secara tertib. Hanya saja, aksi mereka nantinya akan dilokalisir dalam radius 200 meter seperti di bundaran Hotel Indonesia. "Tak boleh digelar di muka gedung KPU," katanya. Dwi enggan menjelaskan berapa banyak jumlah massa dan rencana aksi yang dilaporkan.
Polisi menduga rencana aksi nanti tak hanya didukung massa yang berasal dari Jakarta. Informasi yang dihimpun intelejen juga mensinyalir pengerahan massa dari luar Jakarta. Polisi tak akan mempersoalkan kehadiran mereka sejauh telah dilaporkan. "Kami akan menjaga di setiap pintu masuk perbatasan. Kalau ada massa yang tidak jelas, akan kita suruh balik kanan," katanya.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.