Tim Prabowo Jateng Tak Kerahkan Massa ke Jakarta

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 21 Juli 2014 10:54 WIB

Massa pendukung Capres-Cawapres, Prabowo-Hatta berhadapan dengan massa pendukung Capres-Cawapres, Jokowi-Kalla di Kawasan Bundaran HI, Jakarta (24/5). Menurut pengamatan di lokasi, kedua massa sempat terlibat aksi adu mulut. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Semarang - Tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Jawa Tengah menyatakan hingga kini belum pernah ada pembahasan ataupun persiapan untuk mengerahkan pendukung Prabowo ke Jakarta menjelang pengumuman hasil pemilu presiden oleh KPU pada 22 Juli 2104.

"Sampai detik ini belum ada pembicaraan soal pengerahan pendukung ke Jakarta," kata wakil ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Tengah, Iqbal Wibisono, kepada Tempo di Semarang, Senin, 21 Juli 2014.

Iqbal justru meminta para pendukung Prabowo-Hatta agar tak perlu datang ke Jakarta untuk melihat hasil rekapitulasi perolehan suara capres di KPU. Sekretaris Partai Golongan Karya Jawa Tengah ini meminta para pendukung Prabowo untuk menghormati hasil pemilu presiden secara baik.

"Para petinggi pendukung Prabowo tidak perlu berduyun-duyun ke Jakarta karena akan terkesan tidak demokratis," ujar Iqbal. (Baca: Hatta Tak Inginkan Pengerahan Massa)

Iqbal mengakui saat ini memang nada-nadanya sudah kelihatan bahwa kompetisi pemilu presiden 2014 dimenangi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun Iqbal meminta hasil akhir kemenangan capres menunggu keputusan KPU pada 22 Juli mendatang.

Menjelang rapat pleno KPU tentang rekapitulasi perolehan suara pemilu presiden Selasa besok, informasi tentang pengerahan pendukung masing-masing calon menyeruak. (Baca: Jokowi Jamin Tak Ada Pengerahan Massa 22 Juli)

Sebelumnya, anggota dewan penasihat tim pemenangan Prabowo-Hatta, Yunus Yosfiah, menyatakan kubunya akan mengerahkan 5.000-an pendukung Prabowo-Hatta ke gedung KPU pusat pada 22 Juli 2014. Hal itu dilakukan dengan alasan menjaga suasana damai dan kondusif, bukan untuk membuat kericuhan atau kerusuhan.

ROFIUDDIN


Baca Lainnya:
Deklarasi Ansharul Khilafah Dukung ISIS Dibubarkan
Dahlan Iskan Tak Berpikir Jadi Menteri Lagi
Laba Adira Finance Anjlok 40,12 Persen
Karena Comal, Pemudik Diminta Berangkat Hari Ini
45 Tahun Lalu, Manusia Pertama Mendarat di Bulan
Jembatan Comal Beroperasi Tiga Hari Lagi

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya