Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kedua kiri) didampingi Waketum Suharso Manoarfa (kiri), Lukman Hakim Syaifuddin (tengah), Sekjen Romahurmuziy (kanan) dan Ketua Majelis Syariah Nur Muhammad Iskandar (kedua kanan) membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di Jakarta, Sabtu (10/5). ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa menyatakan partainya akan menerima hasil rekapitulasi suara yang digelar Komisi Pemilihan Umum. Sikap itu, kata Suharso, berdasarkan arahan Ketua Majelis PPP Maimun Zubair. (Baca: PPP Ikut Bergabung Jika Jokowi Presiden)
"Kemarin saya menghadap Kiai Maimun. Dia meminta PPP menerima keputusan KPU," kata Suharso saat dihubungi Tempo, Ahad, 20 Juli 2014. Pertemuan Suharso dengan Kiai Maimun terjadi di Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu, 19 Juli 2014. (Baca: Jokowi Segera Sambangi Markas Partai Pro-Prabowo)
Maimun, kata Suharso, juga meminta PPP mendukung pemerintahan yang baru. "Agar kuat dan stabil untuk kepentingan pembangunan dan kesejahteran rakyat," ucap bekas Menteri Perumahan Rakyat itu. (Baca: Jokowi Siapkan Islah Usai Penetapan Pilpres)
PPP gencar diisukan bakal menyeberang dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Joko Widodo-Jusuf Kalla. Suharso tak menampik isu tersebut. "Siapa yang menolak? PPP dianjurkan Kiai Maimun untuk mendukung pemenang karena sudah dipilih oleh rakyat," ucap Suharso.
Hingga saat ini, hasil rekapitulasi di 33 provinsi dari total 133.591.590 suara, Jokowi-Kalla meraup 53.16 persen suara, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 46.84 persen suara. Jokowi-Kalla menang di 23 provinsi, sedangkan Prabowo-Hatta hanya menguasai 10 provinsi.