Seorang pengendara sepeda melintas di depan spanduk ucapan selamat atas terpilihnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai presiden dan wakil presiden yang terpasang di jalan Kertajaya Indah, Surabaya, Sabtu 12 Juli 2014. Meski Komisi Pemilihan Umum Pusat belum mengeluarkan hasil rekapitulasi akhir suara hasil Pemilu Presiden 2014, pendukung pasangan ini tetap memasang spanduk kemenangan di sejumlah titik jalan di kota Surabaya sejak kemarin. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang didukung Partai Amanat Nasional, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, hampir pasti kalah oleh Jokowi-JK dalam rekapitulasi suara nasional. Lalu, bagaimana sikap PAN setelah ketua umumnya, Hatta Rajasa, gagal menduduki kursi RI-2? (Baca: Percayai KPU, Anak Amien Rais Selamati Jokowi)
Politikus muda PAN yang juga putra Ketua Majelis Pertimbangan Amien Rais, Hanafi Rais, mengatakan partainya belum tahu akan menjadi oposisi atau masuk ke dalam pemerintahan. "PAN akan membahas setelah Lebaran," kata Hanafi saat dihubungi, Ahad, 20 Juli 2014. (Baca di sini: Kubu Prabowo-Hatta Ngotot Tunda Pengumuman)
Menurut Hanafi, keputusan PAN berkoalisi atau menjadi oposisi bakal mengikat seluruh kadernya, termasuk mereka yang terpilih sebagai anggota DPR. Hanafi yang kembali melenggang ke Senayan pun menyatakan akan mengikuti keputusan tersebut.
Hanafi meminta para pemilih capres bersikap legawa menerima hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014. Dia menilai demokrasi yang diterapkan melalui pemilihan umum harus berujung pada menghargai pilihan rakyat.