TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum telah menggelar rekapitulasi hasil penghitungan suara di 43 panitia pemilihan luar negeri.
Adapun lima PPLN ditunda pembahasannya karena mengalami sejumlah masalah. "Saya kira kita usulkan di-pending dulu saja," ujar anggota KPU, Juri Ardiantoro, sebagai pimpinan rapat, Jumat dinihari, 18 Juli 2014. (Baca: Di Beirut, Prabowo dan Jokowi Berbagi Suara)
Dari 43 PPLN, mayoritas dimenangi oleh pasangan nomor urut dua, Jokowi dan Jusuf Kalla. Adapun lima PPLN yang pembahasannya ditunda adalah PPLN Doha (Qatar), Dar es Salaam (Tanzania), Riyadh (Arab Saudi), Johor Baru (Malaysia), dan Singapura. Masalah yang dialami berupa salah pencatatan data.
Seperti di Doha, Qatar, jumlah total pengguna hak pilih 3.695 pemilih tak sama dengan surat suara yang digunakan, yakni 3.590. Hal serupa terjadi di Johor Baru, Malaysia. Pengguna hak pilih sebanyak 67.169 pemilih, sementara total suara sah 68.929 suara.
Sedangkan di Dar es Salaam, Tanzania, terdapat selisih antara jumlah suara sah dan perolehan hasil kedua pasangan calon. Jumlah suara sah 77 pemilih, tapi total jumlah perolehan suara keduanya hanya 45 suara. (Baca: Partisipasi Pemilu di Luar Negeri Naik 83 Persen)
Rapat pleno yang dimulai sejak pukul 10.30 WIB itu hingga pukul 01.45 WIB memaparkan data 43 perwakilan Indonesia di luar negeri. Secara umum, rapat berjalan cukup lancar, kecuali ketika pembahasan PPLN Kuala Lumpur yang memakan waktu hingga dua jam.
Hari ini KPU akan melanjutkan pembahasan 87 PPLN lainnya pada pukul 13.30 dan kembali membahas lima PPLN yang ditunda. (Baca: KPU Gelar Rekapitulasi Pemilu Presiden Hari Ini)
Berikut ini 43 perwakilan yang sudah dibahas secara berurutan dalam rapat pleno rekapitulasi oleh KPU RI:
1. Vientiane (Laos),
2. Guangzhou (Tiongkok),
3. Yangoon (Myanmar),
4. Kota Kinabalu (Malaysia),
5. Kuching (Malaysia),
6. Budapest (Hungaria),
7. Bucarest (Rumania),
8. Zagreb (Kroasia),
9. Tokyo (Jepang),
10. Melbourne (Australia),
11. Vanimo (Papua Nugini),
12. Khartoum (Sudan),
13. Taipei (Taiwan),
14. Jeddah (Arab Saudi),
15. Dubai (Arab Saudi),
16. Kuala Lumpur (Malaysia),
17. Ho Chi Minh (Vietnam),
18. Dar Es Salaam (Tanzania) pembahasan ditunda,
19. Frankfrut (Jerman),
20. Berlin (Jerman),
21. Tripoli (Libya),
22. New Delhi (India),
23. Beirut (Libanon),
24. Warsawa (Polandia),
25. Davao (Filipina),
26. Sana'a (Yaman),
27. Panama (Panama),
28. Johor Baru (Malaysia) pembahasan ditunda,
29. Singapura (Singapura) pembahasan ditunda,
30. Brasilia (Brasil),
31. Paramaribo (Suriname),
32. Quito (Ekuador),
33. Buones Aires (Argentina),
34. Mumbai (India),
35. Riyadh (Arab Saudi) pembahasan ditunda,
36. Teheran (Iran),
37. Pyongyang (Korea Utara),
38. Wellington (Selandia Baru),
39. Osaka (Jepang),
40. Seoul (Korea Selatan),
41. Shanghai (Cina),
42. Doha (Qatar) pembahasan ditunda, dan
43. Abu Dhabi (Arab Saudi)
TIKA PRIMANDARI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler:
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia