TEMPO.CO, Jakarta - Anggota pemenangan pasangan Jokowi-JK, Eva Kusuma Sundari, mengatakan selain kerja mesin partai dan relawan, ada faktor lain yang membuat Jokowi-JK berjaya di Jawa Timur, yaitu Fahri Hamzah. "Berterima kasih sama Fahri Hamzah yang bilang sinting soal hari santri," ujar Eva ketika dihubungi Tempo, 15 Juli 2014.
Menurut Eva, Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki massa mengambang terbesar. Selama dua minggu sebelum pemilihan presiden, timses Jokowi-JK masih gelisah ihwal hasil survei yang menyatakan pasangan Jokowi-JK masih belum aman dari ancaman pasangan Prabowo-Hatta. "Di Jatim paling rawan karena NU belum solid dan PKB belum solid," ujar Eva.
Eva menilai ketika Jokowi diserang isu PKI dan Fahri Hamzah yang berkicau via Twitter dengan menyebut sinting terhadap kebijakan Jokowi untuk memperingati hari santri, dukungan kepada Jokowi-JK justru menanjak. "Ada arus balik sejak kasus Fahri," ujarnya. (Baca: Jokowi Terganggu Ejekan 'Sinting' FahriHamzah)
Beberapa waktu lalu, melalui akun Twitter-nya, politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menulis kata sinting saat mengkritik janji Jokowi untuk menetapkan 1 Muharram sebagai hari santri. Kicauan ini langsung memicu kemarahan dari kalangan santri. (Baca: Kubu Jokowi: FahriHamzah Lukai 3,7 Juta Santri)
Berdasarkan hasil real count dari kubu Jokowi-JK, pasangan nomor urut dua itu unggul di Jawa Timur atas pasangan Prabowo-Hatta sebesar 53,05 berbanding 46,95 persen dengan data yang masuk sudah mencapai 91 persen. Sedangkan untuk daerah yang menjadi basis PDI Perjuangan, seperti Jawa Tengah, Bali, dan Kalimantan, pasangan Jokowi-JK tetap mengungguli Prabowo-Hatta.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.