RRI Tak Perlu Takut Tampilkan Hasil Quick Count  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 15 Juli 2014 17:39 WIB

Suasana siaran radio di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta, 15 Juli 2014. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat media dari Lembaga Studi Pers dan Pembangunan Ignatius Haryanto mengatakan Radio Republik Indonesia sah-sah saja menampilkan hasil hitung cepat pemilu presiden. Karena itu, kata dia, RRI tak perlu takut. (Baca: RRI Dipanggil DPR, Netizen Serukan #SaveRRI)

"Hasil hitung cepat adalah salah satu informasi yang diperlukan masyarakat. Sebagai lembaga publik, media, mereka tak perlu takut,"ujar Haryanto saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Juli 2014. (Baca: RRI Dipanggil DPR, Netizen Serukan #SaveRRI)

Sebagaimana diketahui, RRI mendapat serangan bertubi-tubi karena terlibat dalam penghitungan cepat hasil pemilu presiden. Hasil hitung cepat mereka menunjukkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mengungguli Prabowo-Hatta dengan suara 52,71 persen berbanding 47,29 persen. (Baca: RRI Belum Adukan Ancaman Teror ke Polisi)

RRI mendapat serangan berupa kritik dari sejumlah politikus yang merasa mereka tak berhak ikut melakukan hitung cepat karena merupakan lembaga penyiaran. Terakhir, RRI akan dipanggil oleh Komisi I DPR terkait dengan hal ini. (Baca: Dewan Pers: DPR Tak Perlu Panggil RRI)

Sejak RRI diserang, medium yang menampilkan data hitung cepatnya hilang dari peredaran. Akun @qcrri di Twitter, misalnya, tak bisa diakses hari ini. Laman yang memuat hasil hitung cepat di situsnya, RRI.co.id, juga begitu.

Menurut Haryanto, seharusnya RRI tetap menampilkan hasil hitung cepat karena mereka tak salah. Terlebih, RRI sudah terdaftar di KPU sebagai lembaga yang berwenang melakukan hitung cepat.

RRI juga tak perlu takut karena dukungan masyarat, terutama di jejaring sosial, kepada mereka sangat besar. Dengan dukungan yang begitu besar, menurut Haryanto, seharusnya RRI bertahan dengan prinsip mereka.

"Selama mereka memakai metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan dan dilakukan dengan betul, ya, lanjut saja. Kalau perlu, meteode mereka bisa dibandingkan dengan yang lain," ujar Haryanto.

Terakhir, Haryanto menganggap serangan terhadap RRI ini lebih bersifat politis. Pihak-pihak yang mengkritik RRI, kata Haryanto, lebih mempermasalahkan hasil hitung cepat dibanding keterlibatan RRI."Mempermasalahkan keterlibatan RRI itu hanya dalih saja," ujarnya.

ISTMAN M.P.

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS


Berita terpopuler lainnya:
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Berapa Keuntungan Adidas dari Piala Dunia 2014?
BI: Jangan Kaget dengan Uang NKRI

Berita terkait

Ramai Dilakukan Mahasiswa, Ini Cara Pindah Kewarganegaraan Singapura

12 Juli 2023

Ramai Dilakukan Mahasiswa, Ini Cara Pindah Kewarganegaraan Singapura

Cara pindah kewarganegaraan Singapura melalui aplikasi seluler MyICA atau website ICA e-Services dengan biaya Rp112.900 sampai Rp1,1 juta per orang.

Baca Selengkapnya

RRI Terpilih Jadi Sekretariat Lembaga Penyiaran Dunia

27 November 2022

RRI Terpilih Jadi Sekretariat Lembaga Penyiaran Dunia

Direktur Utara RRI Hendrasmo mengatakan penunjukan Indonesia sebagai sekretariat organisasi penyiaran dunia ini adalah bentuk kepercayaan global.

Baca Selengkapnya

35 Ribu Pelajar Akan Bacakan Ikrar Sumpah Pemuda di Festival Pelajar Nusantara 2022 Radio Republik Indonesia

26 Oktober 2022

35 Ribu Pelajar Akan Bacakan Ikrar Sumpah Pemuda di Festival Pelajar Nusantara 2022 Radio Republik Indonesia

Kurang lebih 350 ribu pelajar secara virtual termasuk 12 ribu pelajar Solo Raya yang akan mememenuhi stadion Manahan akan membacakan Ikrar Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Wali Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

PN Makassar Tolak Gugatan Terhadap Antara, RRI dan 4 Media Lainnya

14 September 2022

PN Makassar Tolak Gugatan Terhadap Antara, RRI dan 4 Media Lainnya

Hakim menilai gugatan yang dilakukan terhadap Antara, RRI dan 4 media lainnya prematur.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Radio Republik atau RRI Pertama Kali Mengudara di Tahun 1945

12 September 2022

Cerita di Balik Radio Republik atau RRI Pertama Kali Mengudara di Tahun 1945

11 September menjadi hari bersejarah bagi Radio Republik Indonesia, siaran pertama sekaligus tanda kebebasan pers

Baca Selengkapnya

Hari Ini di 1896 Guglielmo Marconi Mematenkan Karyanya: Radio

2 Juni 2022

Hari Ini di 1896 Guglielmo Marconi Mematenkan Karyanya: Radio

Guglielmo Marconi mengubah dunia dengan ciptaannya, radio.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Minta RRI dan TVRI jadi Humas Pemerintah

22 November 2019

Komisi I DPR Minta RRI dan TVRI jadi Humas Pemerintah

Dorongan agar RRI dan TVRI menjadi humas pemerintah untuk menyebarkan informasi resmi pemerintah ke daerah pinggiran, perbatasan dan terluar.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya