Survei yang Menangkan Prabowo Ini Muncul Tiba-tiba

Reporter

Selasa, 15 Juli 2014 06:26 WIB

Seorang pengendara sepeda melintas di depan spanduk ucapan selamat atas terpilihnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai presiden dan wakil presiden yang terpasang di jalan Manyar, Surabaya, Sabtu 12 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei Irwan Suhanto mengakui hasil survei INES yang selalu memenangkan Prabowo Subianto merupakan pesanan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. Irwan mengaku kaget, setelah dia mundur dari INES pada 20 Juni lalu tiba-tiba muncul hasil survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Hatta 54,3 persen dan Jokowi-JK hanya 37,6 persen. (Baca di sini: Bekas Bos Lembaga Survei Pro-Prabowo Buka-bukaan)

“Saat saya mundur, INES sedang tak membuat survei. Tiba-tiba muncul survei tanggal 2 Juli. Tak masuk akal karena perlu waktu minimal sebulan untuk melakukan survei,” kata Irwan saat dihubungi akhir pekan lalu. Menurut Irwan, tak masuk akal INES mensurvei lebih dari 5 ribu responden dalam waktu singkat. (Baca: Integritas 4 Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)

Dalam pemaparan hasil surveinya pada Jumat, 4 Juli lalu, Direktur Eksekutif INES Sudrajat Saca Sawitra mengatakan survei dilakukan pada 25 Juni-2 Juli atau selama delapan hari. Jumlah koresponden 6.929 orang dengan simpang kesalahan 1,31 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Prabowo-Hatta unggul jauh dibandingkan Jokowi-JK. (Baca di sini: Ketika Lembaga Survei yang Unggulkan Prabowo Dicecar)

Irwan Suhanto mengaku sejak awal bergabung dengan INES curiga dengan hasil survei lembaga tersebut. "Sejak di INES saya sudah ragu terhadap hasil surveinya. Tapi saya tak lantas bersikap karena perkawanan saya dengan orang-orangnya" kata Irwan yang bergabung dengan INES sejak Agustus 2013. (Baca juga: Jokowi Dinilai Capres Labil)

Dia mengaku tak tahu persis kegiatan INES. Meskipun menjadi direktur eksekutif, Irwan hanya bertugas mengoreksi hasil survei sebelum dipublikasikan. Seharusnya, kata dia, pimpinan lembaga survei mengetahui semua teknis survei sejak hulu hingga hilir. “Saya sudah tak bisa di INES lagi karena memberikan referensi yang berbahaya,” katanya.

Ketua Umum Gerindra Suhardi membantah partainya memesan hasil survei ke INES. Menurut dia, partainya tak punya hubungan apapun dengan INES. “Tak ada satu hubungan pun dengan lembaga survei itu,” katanya.

Koordinator Data INES, Sutisna, membantah pernyataan Irwan. Dia mengklaim lembaganya telah bekerja secara independen dan data yang dikumpulkan valid. “Dapat dijamin keaslian data kami,” katanya. Direktur Eksekutif INES, Sudrajat Saca Sawitra, mengatakan lembaganya bekerja secara independen. “Kami tak dibayar siapapun. Kami bekerja secara swadaya. Independensi adalah prinsipnya,” kata Sudrajat.

MUHAMAD RIZKI | SINGGIH SOARES | PRIO H KRISTANTO | SAID HELABY | YOLANDA ARMINDYA


Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya