TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Daerah Istimewa Yogyakarta, Herry Zudianto, menganggap wajar kandidat presiden yang diusungnya kalah di tempat pemungutan suara tim suksesnya. Dia menilainya sebagai bagian dari demokrasi. (Baca: Prabowo Sakit Flu Pasca-Pilpres)
"Itu normal. Justru saya bangga. Jangan sampai saya seolah-olah melakukan mobilisasi (agar menang)," kata Ketua RW 02 Golo, Kecamatan Umbuharjo, Yogyakarta, itu saat ditemui seusai Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) tentang pilpres 2014 di Kepatihan Yogyakarta. (Baca juga: PPP Turut Bergabung Jika Jokowi Jadi Presiden)
Berdasarkan data KPU DIY, hasil pemungutan suara di TPS 03--tempat Herry mencoblos--menunjukkan pasangan Jokowi-JK unggul dengan 195 suara ketimbang Prabowo-Hatta yang hanya meraup 145 suara. Sedangkan TPS 106, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, yang menjadi tempat Amien Rais selaku anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta juga demikian. Pasangan Prabowo-Hatta hanya mendapat 101 suara, sedangkan Jokowi-JK meraup 138 suara.
"Kalau saya tinggal di Kauman atau Kotagede (basis Prabowo-Hatta), suara menang. Tapi saya memang tinggal di basis massa yang mendukung Pak Jokowi-JK," kata Herry, yang juga mantan Wali Kota Yogyakarta.
Laporan real count berdasarkan laporan C1 dari saksi di Yogyakarta, Wakil Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DIY Eko Suwanto memaparkan pasangan Jokowi-JK berhasil memperoleh 21.763 suara di kecamatan andalan Prabowo-Hatta, yaitu Umbulharjo. Sedangkan Prabowo-Hatta mendapatkan 18.491 suara. Selain Herry Zudianto, di sana juga tinggal Ketua DPW PKS DIY Sukamta.
Prabowo-Hatta juga kalah di TPS dekat sekretariat tim kampanye Koalisi Merah Putih di Kotabaru, Yogyakarta. Pasangan itu juga kalah di Sleman, padahal Bupati Sleman Sri Purnomo merupakan tim sukses Prabowo-Hatta. Laporan sementara, jumlah penduduk yang memilih di Kota Yogyakarta ada 249.765 orang, dengan suara sah 246.348, meliputi 148.132 (60,13 persen) memilih Jokowi-JK dan 98.216 (39.87 persen) mendukung Prabowo-Hatta.
Meski unggul, ketua tim pemenangan Jokowi-Jk wilayah DIY, Bambang Praswanto, menegaskan akan menerjunkan saksi terlatih yang didampingi relawan, legislatif terpilih, dan satuan tugas untuk mengawal surat suara dari TPS hingga KPU pusat.
Dia mengingatkan bahwa yang rawan dimanipulasi adalah kondisi fisik surat suara. "Jangan sampai surat suara diganti dan diubah. Isinya itu amanah rakyat. Kami akan amankan amanah rakyat," kata Sekretaris DPD PDIP DIY tersebut.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Capres Anda Dicurangi? Ini Cara Lapor ke KPU
Suara Jokowi-JK Nol di 17 TPS di Sampang
Giliran Prabowo Dikirimi 'Surat Cinta'
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaDitugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno
5 Maret 2018
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi
2 Maret 2018
Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.
Baca SelengkapnyaKetika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu
1 Maret 2018
Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSoal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama
27 Februari 2018
Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres
26 Februari 2018
Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaBambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal
26 Februari 2018
Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo
24 Februari 2018
Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.
Baca Selengkapnya