Golkar Ingin Gabung, PDIP: Tunggu Political Will

Reporter

Senin, 14 Juli 2014 14:22 WIB

Tjahjo Kumolo (kanan). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo meminta political will dari partai pendukung Prabowo-Hatta yang ingin bergabung dalam koalisi pengusung Jokowi-JK.

"Masih pengin (bergabung)? Kami tunggu saja political will-nya bagaimana," kata Tjahjo kepada Tempo, Senin, 14 Juli 2014. (Baca: Golkar Berpotensi Gabung, Jokowi: Ya, Bagus)

Tjahjo enggan bicara lebih banyak masalah itu. Selain belum pernah ada pembicaraan antara kubu Jokowi-JK dan parpol yang ingin bergabung, juga karena PDI Perjuangan dan parpol pengusung Jokowi-JK saat ini masih berkonsentrasi mengawasi tahapan-tahapan penghitungan dan rekapitulasi suara hingga diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum 22 Juli mendatang.

Setidaknya ada dua parpol yang disebut-sebut ingin pindah koalisi dari kubu Prabowo-Hatta ke kubu Jokowi-JK. Dua parpol tersebut adalah Partai Golongan Karya dan Partai Persatuan Pembangunan. Bahkan terjadi perpecahan di internal kedua partai itu.

Terkait dengan itu, Tjahjo enggan mengomentarinya karena merasa tidak etis mengurusi rumah tangga parpol lain. “Kami tunggu saja dulu hingga situasi tenang,” ujar Tjahjo.

Sejumlah petinggi Partai Golkar di tingkat pusat dan sejumlah daerah mendesak dilakukan penyelamatan partai. Di antaranya dengan mempercepat agenda Musyawarah Nasional (Munas) Golkar. Melalui Munas, tidak tertutup kemungkinan untuk mengeluarkan keputusan tentang beralihnya Golkar bergabung ke koalisi partai pengusung Jokowi-Hatta.

Wacana tentang bakal hengkangnya Golkar dari kubu Prabowo-Hatta semakin kuat setelah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyatakan partainya masih membuka peluang untuk mengubah haluan ke kubu Jokowi-JK. (Baca: Jokowi-JK Menang, Munas Golkar Lebih Dinamis)

Namun Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memastikan partainya tetap mendukung Prabowo-Hatta. "Dalam konteks pemilihan presiden, kami sudah memberikan dukungan ke Prabowo-Hatta," tutur Akbar, Minggu, 13 Juli 2014.

Akbar bahkan mengatakan Golkar turut mendeklarasikan koalisi permanen seluruh parpol pendukung Prabowo-Hatta hingga lima tahun ke depan.

Akbar menjelaskan tujuan dibentuknya koalisi permanen untuk memperkuat pemerintahan Prabowo-Hatta jika terpilih berdasarkan hasil penghitungan suara versi KPU. Dengan dibentuknya koalisi permanen, ujar Akbar, roda pemerintahan Prabowo-Hatta bisa berjalan secara optimal.

SUNDARI




Berita Terpopuler:
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Jelang Siaran
Juru Parkir Monas yang Dibakar Tentara Meninggal
Demokrat Coba Konsisten Dukung Prabowo-Hatta
Schweinsteiger: Kami Paham Mengatasi Situasi Ini







Advertising
Advertising






























Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya