Giliran Prabowo Dikirimi 'Surat Cinta'  

Reporter

Senin, 14 Juli 2014 09:15 WIB

Laman situs Suratuntukpakbowo.tumblr.com

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto pernah mengirim ‘surat cinta’ ke sejumlah guru, nelayan, petani, termasuk wartawan, dan pegawai kantor berita, menjelang pemilihan, 9 Juli 2014. Kini giliran Prabowo yang dikirimi ‘surat cinta’ dari kalangan artis, penulis, sutradara, hingga presenter.

‘Surat cinta’ itu terkumpul dalam situs jejaring sosial Tumblr dengan judul Surat Untuk Pak Bowo. Berikut beberapa kutipan ‘surat cinta’ untuk Prabowo di suratuntukpakbowo.tumblr.com

Produser film, Mira Lesmana

‘Surat cinta’ yang ditulis kakak kandung dari musisi Indra Lesmana ini mengungkapkan kesedihan karena begitu banyak fitnah yang muncul saat kampanye pilpres 2014 ini.

Mira mengungkapkan pilihannya jatuh pada Joko Widodo, capres nomor urut 2. Alasannya, tulis Mira, dia yakin sebesar apapun fitnah yang telah dilontarkan padanya, tiada kebenaran di dalamnya. “Yang pasti saya percaya sudah waktunya Indonesia dipimpin oleh seseorang yang datang dari rakyat biasa, yang bersih dan jujur, serta tidak mempunyai beban masa lalu dan lepas dari keterkaitan rezim Orde Baru.”

Mira juga mengaku sedih atas ucapan Prabowo dalam interview di stasiun televisi BBC, pada 11 Juli 2014, yang menyatakan, “Ia (Joko Widodo) bukan orang yang merakyat, ia mengklaim sebagai orang yang rendah hati tapi saya rasa itu cuma pura-pura…” Mira berharap Prabowo legowo dan menyerahkan kepemimpinan Indonesia kepada Joko Widodo. “Bapak (Prabowo) akan selalu ada untuk membantu mimpi kita menuju Indonesia Hebat.” (Baca: Kampanye Usai, Pendukung Prabowo dan Jokowi Kembali 'Perang' Spanduk)

Happy Salma

“Sumbangsih Bapak besar pada bangsa ini, saya yakin cinta Bapak pada Tanah Air ini tidak diragukan lagi dan karena kecintaanmu jugalah saya yakin. Seorang pemimpin harus lahir dari sebuah proses yang jujur dan adil.”

Presenter, Pandji Pragiwaksono

Pandji menulis bahwa dia sudah mengenal Prabowo sebelum mengenal Jokowi. “Sejak tahun 98, nama Bapak sudah masuk dalam referensi saya. Harus saya akui, tidak dalam pencahayaan yang baik,” tulisnya.

Namun, dia mengaku tak membenci Prabowo karena sudah terbiasa menelaah lebih dulu. Pandji mengaku biasanya setelah mencoba memahami, dia tidak jadi membenci. “Itulah mengapa, saya tidak membenci Bapak. Saya adalah lawan Anda, bisa jadi saya adalah salah satu lawan Anda yang paling keras, tapi lawan bukanlah musuh.”

Pandji berharap apapun hasil suara pilpres nanti, Prabowo dapat menerima dengan baik dan hati terbuka. “Saya tahu banyak orang berkata banyak hal buruk tentang Anda, tapi mungkin ucapan almarhum Ayah saya di akhir usianya bisa jadi pegangan Anda. ‘Reputasi seseorang tidak bergantung kepada apa yang orang katakan, tapi reaksi kamu kepada apa yang orang itu katakan’.”

Penulis, Leila S. Chudori

Leila meminta Prabowo untuk tidak mendengarkan suara apapun di sekelilingnya kecuali suara hatinya. Leila juga meminta Prabowo mengakui hasil hitung cepat enam lembaga yang menyatakan perolehan angka Jokowi-JK berada di atas perolehan angka kubunya. “Saya memohon Anda untuk menjenguk dan menyentuh hati yang paling dalam. Jangan diganggu suara lain; jangan terganggu suara bising; jangan biarkan hati Anda disentuh apapun barang seusapan.”

Menurut Leila, kemenangan Jokowi-JK bukan berarti kekalahan Prabowo. ”Kemenangan mereka adalah kemenangan kita semua. Artinya Anda juga menjadi bagian yang mendirikan tiang demokrasi Indonesia. Kami semua menanti langkah damai dari Anda untuk menjadi seorang negarawan yang sportif yang sekali lagi menyatakan ‘kali ini saya tak akan mendengarkan tim saya. Saya akan mengakui Jokowi-JK yang akan memimpin negeri ini’.” (Baca: Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU)

Sutradara, Joko Anwar

Joko menulis dari sudut pandang sutradara. “Setelah beberapa tahun bekerja, saya memiliki insting yang kuat, kapan seseorang berpura-pura, kapan seseorang berlaku tulus.”

Dia mengaku mengikuti kampanye tahun ini dengan sangat seksama. Dia pun menyimpulkan bahwa Prabowo tulus ketika Prabowo mengatakan Prabowo ingin berbuat sesuatu bagi bangsa. “Saya yakin Bapak tulus ketika Bapak mengatakan Bapak mengubah nasib kami. Tapi Pak, bangsa ini lebih membutuhkan seorang pahlawan ketimbang seorang presiden.”

Dalam suratnya, Joko Anwar pun menulis, bahwa ini adalah kesempatan Prabowo untuk jadi pahlawan, walau bukan berarti harus jadi presiden. “Bapak telah dicintai dan dipilih 48 persen rakyat Indonesia yang memutuskan memilih, relakanlah presiden dipegang oleh yang dipilih 52 persen lainnya,” tulisnya. (Baca: Joko Anwar: Prabowo, Jadilah Pahlawan Kami)

Penulis, Goenawan Mohamad

Penulis dan wartawan ini menuliskan ‘surat cinta’ kepada Prabowo-Hatta, bahwa Tanah Air membutuhkan figur keduanya. Dia menekankan, kemenangan politik penting, tapi kehidupan bangsa yang saling mempercayai jauh lebih penting. Kemenangan politik bersifat sementara, tapi cita-cita untuk kebaikan Indonesia akan terus menggerakkan hidup anak cucu. Kemenangan politik selalu untuk “aku” atau “dia”, tapi Indonesia untuk “kita”. "Saudara Joko Widodo menyebut anda berdua “patriot dan negarawan”. Berjuta-juta rakyat Indonesia berharap demikian. Mari kita hormati hasil pilihan rakyat 2014," tulis Goenawan ini. (Baca juga: Prabowo-Hatta Deklarasi Koalisi Parlemen Hari Ini)

AFRILIA SURYANIS

Berita Lainnya:
TPS Kelapa Dua Tangerang Bantah Dongkrak Suara
Migrant Care Usut Kecurangan Pilpres di Malaysia
Begini Modus Kecurangan Pilpres di Malaysia

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya