Lembaga Survei Tak Taat Metode Bisa Dihukum Pidana

Reporter

Minggu, 13 Juli 2014 02:58 WIB

Anggota KPU Syamsul Bahri dan Ketua Harian Persepi Andrinof Chaniago di Jakarta, Kamis (18/6). Persepi akan memberikan sanksi kepada lembaga survei yang tidak menyebutkan informasi sumber dana, metode survei, dan independensinya. Tempo/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta:Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi), Hamdi Muluk, mengatakan lembaga survei yang terbukti tak taat menggunakan metodologi pada hitung cepat 9 Juli lalu bisa terkena sanksi pidana. "Bila terbukti melanggar bisa diteruskan ke pidana, mungkin karena data fiktif atau bohong," kata Hamdi saat ditemui di restoran Rarampa, Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Juli 2014.

Menurut Hamdi, selain sanksi pidana ada sejumlah sanksi yang bisa dikenakan pada lembaga survei. Bisa berupa permintaan maaf pada publik dan mengkoreksi hasil survei atau hitung cepat. Hukuman lain dengan mencabut keanggotaan dari Persepi.

Hamdi mengatakan jenis sanksi yang diterima lembaga survei nakal akan ditentukan setelah Dewan etik menggelar audit. "Sanksi tak langsung dan paling berat sebenarnya sanksi publik, karena lembaga survei bersangkutan tak akan dipercaya lagi."

Pemberian sanksi pada anggota menurut Hamdi sudah sesuai dengan kode etik Persepi. "Semua anggota sudah tahu dan bersepakat dengan sanksi itu."

Rencananya audit investigasi akan dimulai pekan depan. Dewan etik akan memanggil tujuh lembaga survei yang menggelar hitung cepat. Tujuh penyelenggara merupakan anggota Persepi yaitu Lembaga Survei Indonesia, Indikator, SMRC, Cyrus Network, Populi Center, Jaringan Survei Indonesia (JSI), dan Puskaptis. (Baca juga: Tujuh Lembaga Survei Diaudit, Pekan Depan.)

Dari hasil hitung cepat itu, dua lembaga yaitu Puskaptis dan JSI memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sedangkan lima lembaga lainnya memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Perbedaan ini digunakan kedua pasangan untuk saling mengklaim kemenangan.

IRA GUSLINA SUFA



Terpopuler
Serangan ISIS Mendekati Mekah
Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok
PBB: Konflik Israel-Palestina Semakin Memburuk

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya