Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Keberpihakan SBY

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 11 Juli 2014 04:40 WIB

Prabowo Subianto (kiri) dan Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/ Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Keberpihakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai negatif. Ini menurut sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil saat memaparkan respons dari hasil penghitungan cepat pemilihan presiden 9 Juli.

"Sikap yang ditunjukkan SBY menerima kedatangan Prabowo-Hatta dan ditayangkan oleh sejumlah media tidak memperlihatkan sebagai presiden. SBY jangan menggunakan kekuatan sebagai abuse of power," kata Direktur Eksekutif Imparsial Pungky Indriati saat ditemui di kantor Kontras, Jakarta, Kamis, 10 Juli 2014. (Baca: SBY Minta Kubu Jokowi Tahan Euforia Kemenangan)

Menurut Pungky, sebagai kepala pemerintahan seharusnya SBY dapat menunjukkan sikap netralnya. Namun, yang terjadi, secara terang-terangan SBY memperlihatkan gestur keberpihakannya pada pasangan capres cawapres nomor urut 1. "Ini akhir jabatan, harusnya bisa menunjukkan sikap negarawan yang baik. Bukan menunjukkan sikap berpihak untuk kepentingan tertentu."

Pernyataan Pungky pun ditegaskan oleh perwakilan dari Setara Institute yang menyatakan netralitas SBY perlu diperkuat dengan memperjuangkan demokrasi hinggal tanggal 22 Juli mendatang saat KPU secara resmi mengumumkan hasil pemungutan suara pilpres. (Baca: Bertemu SBY, Prabowo Curhat Soal Jokowi)

Setelah masa pemungutan suara tidak menutup kemungkinan adanya potensi kecurangan seperti lanjutan keberpihakan dan penggalangan kekuatan tertentu untuk membenarkan konflik horizontal. Dengan demikian, menurut Ketua Kontras Haris Azhar, pemantauan dan pencegahan sangat diperlukan oleh semua institusi negara. "Sebagai contoh, adanya pemanfaatan kepala-kepala daerah untuk turut berkampanye, seharusnya SBY berhenti melakukan pembiaran," kata Haris.

Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, menerima rombongan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dua hari menjelang pencoblosan. Dia menerima keduanya karena permintaan diajukan untuk menemui dirinya sebagai pribadi dan tokoh bangsa.

Ini berarti kapasitasnya saat menerima rombongan tersebut di rumah pribadi di Cikeas bukan sebagai presiden. Partai Demokrat memang mendukung pasangan ini dalam konteks pemilu presiden 2014. (Baca: SBY Minta Prabowo-Hatta Cegah Konflik Horizontal)

AISHA SHAIDRA








Terpopuler:
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Saat Pensiun, Djoko Kirmanto Akan Ternak Lele

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

54 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

11 Februari 2023

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

Masa pendaftaran calon anggota komisioner KPU DKI Jakarta dibuka 10-21 Februarai 2023. Simak materi dan jadwal seleksi anggota KPU DKI.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Debus Omnibus

8 Januari 2023

Debus Omnibus

Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) Cipta Kerja menghidupkan kembali omnibus law yang inkonstitusional bersyarat.

Baca Selengkapnya

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

29 Desember 2022

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum menyaksikan langsung penekenan MoU tersebut.

Baca Selengkapnya