Media Australia Soroti Kisruh Hitung Cepat Pilpres  

Reporter

Kamis, 10 Juli 2014 10:55 WIB

Gambar Kombinasi calon presiden Indonesia Prabowo Subianto di Jakarta, 20 Mei 2014 (kiri) dan Joko "Jokowi" Widodo di Jakarta, 16 Maret 2014. REUTERS/Stringer (kiri) dan Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu presiden di Indonesia kembali disorot media asing. Kali ini, situs The Australian menulis, dua pasangan calon presiden-wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. The Australian membahas hasil quick count atau hitung cepat yang menunjukkan Jokowi-JK meraih lebih banyak suara. (Baca: 5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia)

The Australian menulis pada Rabu, 10 Juli 2014, hasil resmi baru akan diumumkan dua pekan lagi. Jokowi tetap resah terkait dengan kecurangan yang akan terjadi terhadap integritas penghitungan suara. Namun, sesuai hasil hitung cepat, Jokowi menang tipis atas Prabowo dengan selisih presentasi 2-3 persen suara.

"Hasil hitung cepat menunjukkan Jokowi-JK sudah menang. Saya rasa untuk saat ini kita harus melindungi (hasil penghitungan suara) agar semuanya bersih, terpecaya, tanpa intervensi, dan tidak mencoba untuk mencemari harapan orang-orang," tulis The Australian mengutip perkataan Jokowi.

Sedangkan media Australia lainnya, Sydney Morning Herald, menulis tentang klaim kemenangan yang dilakukan kedua kandidat. SMH menulis, Jokowi dan Prabowo mengklaim menang dengan menggunakan penghitungan cepat surat suara yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan swasta untuk mengklaim dalam kemenangan jajak pendapat.

"Prabowo membantah bahwa klaim kemenangannya hanya berdasarkan stasiun televisi yang dimiliki oleh mitra koalisinya. Ia meminta pada para pendukungnya untuk lebih bersabar dan tenang serta menghormati penghitungan final oleh Komisi Pemilihan Umum," tulis SMH.

SMH juga memuat pendapat salah satu pengamat politik Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dari Australian National University, Edward Aspinall. "Ed mengatakan klaim Jokowi atas kemenangannya itu sah, sedangkan Prabowo hanya berdasarkan angka-angka lembaga survei yang 'tidak terpandang' yang menggemukkan perolehan suara Prabowo," tulis SMH.
RINDU P. HESTYA | THE AUSTRALIAN | SMH






Berita lainnya:
Palestina: Serangan Udara Israel Tewaskan 23 Jiwa
Serangan ISIS Mendekati Mekah
Seteru 12 Tahun, Dua Bintang Film India Berdamai

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya