Selisih Quick Count Tipis, Menko Minta Siaga Satu  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 9 Juli 2014 22:24 WIB

Gambar Kombinasi calon presiden Indonesia Prabowo Subianto di Jakarta, 20 Mei 2014 (kiri) dan Joko "Jokowi" Widodo di Jakarta, 16 Maret 2014. REUTERS/Stringer (kiri) dan Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengapresiasi kinerja Polri dan TNI dalam mengamankan pemilihan umum presiden hari ini, Rabu, 9 Juli 2014. Menurut dia, berdasarkan laporan Kepala Polri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, pemilu presiden berjalan lancar, tertib, dan aman di seluruh Indonesia.

Meski begitu, Menteri Djoko meminta Kapolri dan Panglima TNI tetap memasang status siaga satu. Sebab Djoko menilai masih ada potensi kericuhan di masyarakat pasca pemilu presiden. "Terutama berkaitan dengan hasil hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga survei," kata Djoko dalam jumpa pers di kantornya hari ini. (Baca: Jokowi-JK Diterima SBY di Cikeas)

Alasannya, dalam hasil hitung cepat tersebut kedua pasangan presiden-wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sama-sama menang dengan selisih tipis. Ditambah lagi, kedua kubu sudah menyatakan kemenangan masing-masing. (Baca: Bawaslu Minta Masyarakat Tak Terbuai Quick Count)

Mantan Panglima TNI ini juga meminta kedua kubu untuk mampu menahan diri dan menghindari tindakan anarkis karena perbedaan hasil hitung cepat. Menurut Djoko demokrasi di Indonesia harus tetap mematuhi Undang-Undang. (Baca: Jokowi dan Prabowo Ketemu SBY Malam Ini)

Dia pun meminta Polri dan TNI untuk tegas menindak pendukung kedua kubu yang sengaja melakukan keonaran atau memancing keributan kubu lain. "Jika melakukan tindakan melawan hukum, kami akan lawan dengan penegakan hukum," kata dia. "Hukumannya apa, Pak Kapolri yang lebih tahu." (Baca: SBY Minta Kedua Kubu Menahan Diri)

Sebelumnya, berdasar hasil hitung cepat Cyrus Network bekerja sama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menang. Hitung cepat di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) di 77 daerah dan 33 provinsi seluruh Indonesia, pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK memperoleh suara 45,17 persen mengalahkan Prabowo-Hatta dengan perolehan 42,15 persen.

Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul dalam hitung cepat yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dan Lembaga Survei Nasional (LSN). Prabowo-Hatta unggul tipis dari pasangan Jokowi-JK. (Baca: SBY Minta Tunggu Rekapitulasi KPU)

INDRA WIJAYA





Berita Terpopuler
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Ahmad Dhani Tidak Mau Jokowi Jadi Presiden

Advertising
Advertising

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

54 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

11 Februari 2023

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

Masa pendaftaran calon anggota komisioner KPU DKI Jakarta dibuka 10-21 Februarai 2023. Simak materi dan jadwal seleksi anggota KPU DKI.

Baca Selengkapnya

Debus Omnibus

8 Januari 2023

Debus Omnibus

Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) Cipta Kerja menghidupkan kembali omnibus law yang inkonstitusional bersyarat.

Baca Selengkapnya

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

29 Desember 2022

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum menyaksikan langsung penekenan MoU tersebut.

Baca Selengkapnya

Waswas Nilai Tukar Rupiah

14 Desember 2022

Waswas Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah diperkirakan terus melemah hingga tahun depan.

Baca Selengkapnya