Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnopturi didampingi putra-putrinya Prananda Prabowo dan Puan Maharani, melambaikan tangan saat akan memberikan hak suara dalam Pemilu Presiden di TPS 026, Kebagusan, Jakarta Selatan, 9 Juli 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga survei telah hampir merampungkan quick count dan mengumpulkan suara hingga di atas 80 persen responden. Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi pemenang pemilu presiden. Hasil hitung cepat tersebut dirilis Lingkaran Survei Indonesia, SMRC, dan Indikator Politik Indonesia. Semua lembaga survei itu menunjukkan Jokowi-Kalla menang atas Prabowo-Hatta dengan angka 52,7 persen berbanding 47,2 persen.
"Jokowi-JK menjadi pemenang versi exit poll di Lingkaran Survei Indonesia," kata peneliti LSI, Rully Akbar, Rabu, 9 Juli 2014. Namun, dia menegaskan, pemenang pemilu presiden tetap mengacu pada penghitungan Komisi Pemilihan Umum. (Baca: Jokowi-JK Pimpin Perolehan Suara di Jerman)
Rully mengatakan penyurvei LSI mewawancarai empat orang yang baru menggunakan hak pilih merekadi tempat pemungutan suara. Total responden exit poll LSI sebanyak 8.000 orang. Hasilnya, pemilih yang mengaku memilih Jokowi-JK sebesar 38,58 persen dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 35,98 persen. (Baca: Ahok Prediksi Jokowi Menang)
Menurut Rully, sebanyak 25,44 persen pemilih yang baru keluar dari TPS tak bersedia menyampaikan pilihan mereka. Rully menjelaskan, jika mereka yang tidak menjawab dihilangkan, perolehan suara Jokowi-JK sama dengan 51,74 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 48,25 persen.
Hasil serupa tampak pada survei Indikator Politik Indonesia. Lembaga survei itu mencatat Prabowo-Hatta meraih 47,24 persen suara dan Jokowi-Kalla 52,76 persen. Jumlah sampel suara yang terkumpul mencapai 80 persen hingga berita ini diturunkan.
Survei SMRC juga sami mawon. Pasangan Prabowo-Hatta tercatat meraih 47,01 persen dan Jokowi-Kalla meraih 52,99 persen. Jumlah suara yang terkumpul 77 persen.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.