Jangan Sampai Aparatur Negara Rusak Proses Pilpres

Reporter

Selasa, 8 Juli 2014 20:28 WIB

Pemilu Presiden 2014 di Hong Kong. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Antusiasme masyarakat Indonesia, termasuk yang berada di luar negeri, untuk menggunakan hak pilih dalam pilpres 9 Juli nanti sangat konstruktif bagi pengembangan demokrasi. Karenanya jangan sampai hal itu diganggu bahkan dirusak oleh aparatur negara atau penyelenggara pemilu.

“Mari kita hadirkan proses politik yang bermartabat. Pasalnya, ini bukan sekadar pada siapa yang menang, tapi ini menyangkut martabat Indonesia dalam berdemokrasi,” kata anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Faerry Mursyidan Baldan kepada wartawan di Jakarta, Selasa 8 Juli 2014.(Baca : Kata KPU Soal Video Ricuh Pilpres di Hong Kong)

Kasus pemungutan suara di luar negeri yang diberitakan ada kekacauan, terutama di Hong Kong hari Minggu pada 6 Juli 2014 lalu, menurut Ferry, sangat memukul rasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

“Betapa suatu peristiwa demokrasi (pilpres) yang diselenggarakan bagi WNI di luar negeri, kok terjadi keributan. Kasus seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika penyelenggara pemilu mengantisipasi menyangkut kemungkinan kekurangan kertas suara dan batas waktu pemakaian tempat," kata Ferry.

Ferry mengatakan, apa yang terjadi di Hong Kong, bukan lagi sekadar pada teknis pemungutan suara, tetapi sudah menyentuh pada icitra bangsa Indonesia di luar negeri, juga soal hak politik WNI yang dijamin oleh konstitusi.(Baca : Bawaslu Kritik Media Soal Kisruh Hong Kong)

Ferry mempertanyakan bagaimana antisipasi penyelenggara pilpres terhadap ketersediaan surat suara bagi pemilih di luar negeri yang menurut keputusan KPU berjumlah 2.038.711 ditambah 2% cadangan, maka totalnya adalah 2.079.485 surat suara. “Berapa surat suara yang disediakan di Hong Kong dan Los Angeles?," kata Ferry bertanya.

Jubir Jokowi-JK ini mengatakan, bukankah waktu pelaksanaan pemungutan suara pilpres di luar negeri dilakukan lebih awal sebelum 9 Juli 2014, sehingga masih ada waktu untuk memberi kesempatan kepada WNI untuk menggunakan hak pilihnya pada pilpres? “Apalagi pemilih luar negeri disediakan tiga cara pemungutan suara: datang ke TPS, melalui pos dan sistem drop boks," kata Ferry.

EVIETA FADJAR


Berita Terpopuler
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Kasus Hong Kong, Politikus PDIP Minta Diulang
Beda Strategi dan Gaya Sosmed Prabowo dan Jokowi
KPK Larang Staf Khusus Menteri PDT ke Luar Negeri

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya