TEMPO.CO, SUMENEP - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jendral Unggung Cahyono mengatakan ada 10 zona rawan pelanggaran pemilu di wilayah Jawa Timur. Di antaranya, daerah yang disebut "tapal kuda", yakni Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan Madiun. Pulau Madura juga dianggap rentan, yang meliputi Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.
Dari 10 zona itu, menurut Unggung, Madura merupakan daerah paling rawan. Dalam pemilu legislatif lalu, menurut catatan Polda Jawa Timur, potensi kerawanan saat pemilu sangat besar di empat kabupaten di Madura.
Di Bangkalan, kata dia, dalam pileg lalu, sempat akan terjadi upaya pembakaran logistik pemilu. Di Sampang, proses pemungutan suara sempat tertunda dua kali, sementara di Pamekasan sempat ada upaya pencegatan logistik serta penghentian penghitungan suara.
"Atas catatan ini, jumlah personel keamanan di Madura kami tambah dibanding daerah lain," kata dia, Selasa, 8 Juli 2014.
Menurut Unggung, penambahan personel terbanyak terjadi di Kabupaten Sampang, yaitu tiga kompi Brigade Mobil dan Sabhara. Satu kompi khusus ditempatkan di Kecamatan Omben. "Bangkalan dan Pamekasan masing-masing satu kompi Brimob, sementara Sumenep 1 kompi Sabhara," ucapnya.
Sementara itu, ihwal kesiapan pelaksanaan pengamanan pemilu di Madura, Unggung menyatakan, berdasarkan hasil pengecekan pihaknya hari ini, aparat keamanan siap mengamankan pemilu presiden di Madura, termasuk di wilayah kepulauan terjauh, seperti Pulau Masalembu, Sapeken, Kangean, dan Raas di Kabupaten Sumenep. "Informasinya, seluruh logistik pilpres di kepulauan terjauh sudah ada di TPS, semoga pilpres aman."
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.