Pengamat: Kebijakan Energi Capres Sudah Jadul

Reporter

Minggu, 6 Juli 2014 10:40 WIB

Prabowo Subianto (kanan) menyapa Jokowi disaksikan Hatta Rajasa dalam Debat Capres Cawapres 2014 di Hotel Bidakara, Jakarta, 5 Juli 2014. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara menyatakan apa yang disampaikan para calon presiden dan wakil presiden saat debat yang berlangsung semalam di Hotel Bidakara bukanlah hal baru. "Apa yang disampaikan mereka sebenarnya sudah disampaikan 5-6 tahun yang lalu. Saat ini yang lebih penting adalah implementasinya," ujarnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Juli 2014.

Keduanya tidak membahas masalah yang menjerat Indonesia saat ini. Dia menyarankan agar kedua pasangan tersebut menjelaskannya guna mendidik masyarakat untuk sadar bahwa Indonesia sedang krisis energi.

"Banyak masyarakat Indonesia yang masih awam terkait dengan hal tersebut, sehingga mungkin mereka takut kehilangan jumlah pemilih ketika mereka menyatakan hal yang tidak populis itu," kata Marwan.

Momok terbesar yang menghambat laju ekonomi Indonesia adalah subsidi bahan bakar minyak. Marwan mengatakan, jika bahan bakar minyak terus disubsidi, program kedua calon sebatas janji palsu. (Baca: Debat, Capres Dinilai Belum Kuasai Pemirsa)

"Kalau ada uang, kita baru bisa memperbaiki infrastruktur dan konversi energi. Uang itu bisa didapat jika pemerintah bisa mengurangi subsidi BBM. Namun saat ini justru pemerintah mengutang ke luar negeri untuk BBM," ujarnya.

Impor bahan bakar minyak yang semakin tinggi merupakan salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan. Per April 2014, neraca perdagangan sudah mencapai US$ 1,96 miliar. Saat ini dana untuk subsidi bahan bakar tersebut nyaris menembus Rp 300 triliun. "Itu tidak efektif, kita berutang untuk hal yang tidak produktif," katanya.

Dalam debat terakhir semalam, para calon presiden diminta menjelaskan program mereka terkait dengan kebijakan dalam bidang energi. Hatta Rajasa menekankan insentif bagi BUMN migas untuk melakukan diversifikasi energi. Sedangkan Jokowi menyindir insentif yang selama ini hanya diberikan untuk impor BBM, bukan untuk eksplorasi sumber energi baru.

AYU WANDARI


Berita Terpopuler
Jokowi dan JK Bisa Juga Selfie
Ragam Kreasi Relawan Jokowi di Konser Salam 2 Jari
Jelang Pencoblosan, Jokowi Umrah, JK Mudik
Perampok 'Baik Hati', Mau Buatkan Susu Bayi




Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya