Hamid Awaludin: Pluralisme Jokowi-JK Bukan Wacana  

Reporter

Minggu, 6 Juli 2014 07:02 WIB

Lukisan Joko Widodo berjudul Pluralis Man karya Ridwan Manantik dipamerkan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 23 Juni 2014. Dalam Konser Kebangsaan bertajuk Langkah Sang Pemimpin, 10 karya pelukis dilelang dan kemudian disumbangkan ke rekening Jokowi-JK. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin mengatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih menjunjung pluralisme dibanding pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hamid beralasan pasangan ini memiliki rekam jejak yang baik dalam membela pluralisme.

"Apalagi Pak Jusuf Kalla, ahlinya pluralisme," kata Hamid dalam sebuah diskusi di Energy Tower, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu, 5 Juli 2014.

Sebagai contoh, Jusuf Kalla pernah turun tangan menyelesaikan konflik antar-agama di Poso dan Ambon. Dia juga ikut andil dalam perdamaian antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka. Bahkan Hamid mengaku pernah menjadi asisten pribadi Jusuf Kalla dalam mendamaikan Poso dan Ambon.

Saat mengurus konflik di dua lokasi tersebut, Jusuf Kalla masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Padahal, secara tugas jabatan, mendamaikan konflik bukan di bawah tanggung jawabnya. "Pak JK pernah bilang ke saya, 'Tugas ini bukan lagi tanggung jawab masing-masing menteri, melainkan tanggung jawab bersama'," kata Hamid.

Dalam mendamaikan konflik tersebut, Jusuf Kalla berupaya menghadirkan peran negara di masyarakat. Terlebih konflik tersebut menyinggung urusan perbedaan agama, sehingga hanya negara yang bisa menyadarkan masyarakat bahwa bangsa Indonesia menganut keragaman.

Adapun Joko Widodo juga memiliki rekam jejak pluralisme. Buktinya, Jokowi tetap mempertahankan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli meski banyak kelompok masyarakat Islam Lenteng Agung yang menolaknya. Lurah Susan ditolak karena beragama Nasrani. "Jadi sudah ada bukti pluralisme Jokowi-JK. Yang lain masih sebatas wacana," katanya. (Baca juga: Masyarakat Tionghoa Inginkan Presiden Pluralis)

Dalam pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang, hanya ada dua pasangan yang bertarung. Pasangan nomor urut 1, yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, diusung oleh poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat. Prabowo-Hatta akan bersaing dengan pasangan nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pasangan nomor urut 2 ini diusung oleh poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat.

INDRA WIJAYA





Berita Terpopuler
Jokowi dan JK Bisa Juga Selfie
Remaja Filipina Tewas Saat Ber-Selfie
Ragam Kreasi Relawan Jokowi di Konser Salam 2 Jari
Perampok 'Baik Hati', Mau Buatkan Susu Bayi
Jelang Pencoblosan, Jokowi Umrah, JK Mudik








Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Keluarga Hamid Awaluddin Ramai-ramai ke Jakarta

23 Oktober 2014

Keluarga Hamid Awaluddin Ramai-ramai ke Jakarta

Sopir Hamid Awaluddin, Nusu, mengatakan ada sepuluh anggota keluarga



Hamid yang ke Jakarta karena mendengar kabar Hamid dipilih jadi



menteri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya