Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli saat menjawab pertanyaan wartawan di ruangannya, Jakarta (26/8). Lurah tersebut di tolak warga Lenteng Agung karena menganut agama yang berbeda dengan mayoritas warganya. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Susan Jasmine Zulkifli, ternyata peduli dengan partisipasi pemilih di wilayahnya. Saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat, 4 Juli 2014, Susan sedang bercakap-cakap dengan dua ketua rukun tetangga.
"Saya memastikan ke ketua RT, undangan nyoblos sudah diserahkan ke semua warga," kata Susan. (Baca di sini: Alasan FPI Tolak Lurah Susan)
Menurut Susan, ada sekitar 41 ribu warga yang terdaftar sebagai pemilih di kelurahannya. Mereka tersebar di 10 rukun warga dan 114 rukun tetangga, dan akan mencoblos di 75 tempat pemungutan suara.
Tiap TPS bisa menerima 800 pemilih meskipun rata-rata menampung 500-an orang. "Belum lagi ada penduduk yang baru pindah. Jadi kuotanya disiapkan lebih banyak," katanya. "Kami sudah siapkan semua."
Lurah Susan sempat ditolak menjadi Lurah Lenteng Agung pada Oktober 2013 karena beragama Nasrani. Namun Gubernur DKI Jakarta saat itu, Jokowi, ngotot mempertahankan Susan. (Baca juga: Penolak Lurah Susan Bukan Warga Lenteng Agung)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.